Keputusan yang mengubah hidup
Rasanya perpindahan kerap sekali menghampiri hidup. Baru-baru
ini saya mengalami perpindahan drastis tentang hidup. Dari pekerjaan sampai ke
tempat tinggal. Untungnya perpindahan hati belum terjadi haha.
Tidak bisa dipungkiri, keputusan ini adalah salah satu
keputusan terbesar yang pernah ku ambil. Memang untuk sampai dititik saya harus
berdiskusi dengan beberapa orang yang paham akan permasalahan yang saya hadapi.
Tapi semuanya tetap menyerahkan keputusan akhir di tangan saya.
Dan keputusan ini adalah keputusan yang paling banyak pertimbangan nya. Kalau dulu, dapat sebuah pilihan langsung say yes saja, tidak perlu pertimbangan apapun karena yah anak muda apa sih yang dipikirkan :")
Mungkin karena semakin bertambahnya umur, semakin sadar kalau banyak sekali hal yang bisa berdampak besar
dengan kehidupan kita, karena itu kali ini saya tidak langsung mengambil
keputusan itu, melainkan harus berpikir dampak-dampak dari akibat mengambil
keputusan itu.
Setelah waktu yang cukup lama, dan diskusi dengan beberapa orang yang cukup bisa membuat saya bisa melihat dari sudut pandang lain. Saya dengan berani mengambil keputusan ; mengakhiri semuanya dan mengambil langkah baru. Meninggalkan semua yang sudah membesarkan saya, kemudian pergi melihat peluang lain yang saya tidak pernah tahu, apakah peluang itu lebih bisa membuat saya semakin besar atau malah sebaliknya. Saya dengan sangat berani mengambil jalan baru disaat banyak orang tidak berani untuk mengambil itu.
Tapi dibalik semua keputusan saya ini, banyak juga yang kontra. Kata mereka saya akan menyesal karena mengambil
keputusan ini. Tapi entah mengapa, Saya berusaha untuk trus maju tanpa melihat
kebelakang lagi. Seperti yang sudah – sudah, bagi saya jika hal itu sudah
berakhir tak ada lagi sisa-sisa keingintahuan saya untuk melihat ke belakang. Dari
sini juga saya tau, banyak yang sayang sama saya sehingga mereka selalu mau melihat
yang terbaik untuk saya.
Mengambil sebuah keputusan yang tidak banyak mendukung adalah hal yang cukup berani kata salah satu Bos saya :)
Dan di sini lah proses
perubahan hidup saya di mulai….
Karena kantor saya pindah dan jaraknya cukup jauh dari
kantor lama, saya harus pindah tempat tinggal. Dan jarak itu sungguhlah jauh,
seperti pindah kota saja padahal masih sama-sama di Jakarta :D
Yah memang benar, memulai sebuah kehidupan baru yang susah itu hanya
terletak di langkah pertama saja, selebihnya kalau bisa menyesuaikan ritme
langkah kita akan terbiasa. Walaupun harus memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Dan sebuah perpindahan adalah hal yang cukup riskan karena
kamu akan menata hidupmu lagi, menyesuaikan dengan lingkungan sekitar dan tentu
saja harus cepat beradaptasi agar tidak mati karena tak mampu bertahan.
Dan yang pasti apapun yang terjadi jangan pernah melihat
kebelakang. Karena jika trus melihat ke belakang, kita akan selalu membanding-bandingkan
hidup yang lalu dan sekarang.
-----
Tanpa terasa sudah 1 Bulan Lebih berlalu, waktu ternyata cepat
sekali beranjak. Dengan team yang baru sudah mulai menyatu, walaupun ada kalanya
aku harus tau diri untuk tidak sok akrab atau sok asik di depan mereka.
Setelah perubahan hidup yang cukup drastis saya rasakan
pertengahan tahun ini. Saya juga pelan-pelan sudah mulai terbiasa dengan kemacetan
Jakarta timur, saya sudah mulai terbiasa dengan gersangnya Pondok Kelapa,
terbiasa dengan semrawutnya lalu lintas Kalimalang.
Walaupun kata beberapa orang, saya adalah orang yang mudah beradaptasi, yang entah dari mana mereka menyimpulkan itu, tapi jujur banyak sekali hal yang saya butuhkan untuk bisa penyesuaian diri secepat ini. Tentang proses adaptasi dan
mengimbangi hidup. Tentang bagaimana saya harus bertahan di tengah sebuah
kehidupan di mana orang yang saya temui setiap hari adalah wajah dan watak baru. Bagaimana saya
harus memulai semuanya dari NOL.
Kemudian ada yang bertanya, "Bagaiman apakah saya menyesal?" Saya dengan lantang
menjawab ; Pilihan saya adalah pilihan yang tepat. Tuhan membimbing saya untuk
naik satu level kehidupan lagi. Kehidupan di mana keputusan-keputusan besar
akan terjadi di hidupmu, dan kamu harus siap untuk menerimanya.
Setelah keputusan besar ini, akan banyak lagi pilihan-pilihan besar yang akan menghampiri hidup, seperti menikah, punya
anak, ikut suami atau tinggal di Jakarta, berkarir atau menjadi Ibu Rumah Tangga atau bahkan memutuskan untuk tidak
menikah diumur yang ditargetkan, semuanya adalah keputusan-keputusan besar yang tentu saja
akan merubah hidup.
Dan tau apa alasanku tidak pernah takut untuk memutuskan resign dari sebuah kantor yang sering ku sebut rumah? Karena aku
mengikuti kata hatiku,.
Kata hati tidak pernahlah salah,
Ia selalu tau mana yang
tepat untuk hidupmu, dan sekali Ia membuktikannya.
Dan untuk diri sendiri, Terima kasih selalu mampu bertahan
dalam perubahan-perubahan hidup yang terjadi. Aku tau kamu selalu mampu
melewatinya. Meskipun sering tertatiih tapi langkah tak akan pernah terhenti.
Sampai jumpa dikeputusan
hidup lainnya.