21 tahun untuk jacklyn
karena 15 maret disetiap tahunnya selalu punya cerita...
kami melangkahkan kaki dengan sangat berat, nafas teratih-tatih. Fikiran sudah
mulai kacau. Dingin berkacamuk menusuk tulang, tak henti membuat semangat kami
mencapai puncak goyah. halo batur, kita bertemu lagi...
Malam
yang seharusnya tidur nyeyak dengan selimut hangat di atas kasur kesayanganmu
tergantikan dengan malam yang luar biasa tak terbayangkan menjadi kado ulang tahun terindah yang
Tuhan berikan kepadaku.
Merayakan
malam ulang tahun diatas gunung adalah mimpi (mungkin) bagi sebagian orang. Dan
segala puji syukur Tuhan mengizinkan aku untuk merasakannya. Tepat 15 maret
2014 aku bersama 3 orang lainnya, mencoba melihat dunia dari ketinggian. Malam yang sangat cerah tanpa awan hitam,
yang ada hanya lautan bintang dan satu bulan utuh sumber penerangan untuk memandu langkah kami.
Angin sepoi-sepoi,
seolah sedang berbisik di telinga dipadu dingin yang membuat kami hampir beku
tak juga menyurutkan niat kami untuk mencapai puncak.
Tepat pukul 00.00 WITA aku
memanjatkan doa, berisi ucapan syukur karena diberi pertambahan umur lagi,
mengirimnya melalui angin kepada Bapa di surga dan tentu saja ucapan selamat
ulang tahun dari mereka yang bersamaku saat itu.
Sebuah
kue tar kecil dengan hiasan lilin 21 yang menyala menambah syaduhnya malam itu.
tawa-tawa khas dari mereka membuatku semakin yakin bahwa aku adalah orang yang
beruntung kali ini. sesaat kami menungguh matahari pagi dari balik gunung yang
ada di depan kami. Matahari pertama di umur yang ke 21 ku saksikan dengan mata
telanjang bagaimana cara ia menampakan sinarnya, diantara lautan awan yang masih menyelimuti kami. perlahan seolah keluar dari tempat persembunyiannya.
Inilah
kado paling berkesan yang aku dapatkan
selama ini, bukan bernilai, bukan
kado-kado lucu yang mahal namun sebuah suguhan matahari terbit yang kau sakisikan
di puncak gunung dengan awan-awan yang seolah menari menyambutnya. Menyaksikan begitu
luar biasanya ciptaan Tuhan dari tempat itu membuat aku menjadi bukan apa-apa
karena tubuh kecilku tak akan pernah sebanding dengan apa yang ku saksikan saat
itu.