Akhir-akhir aku sering kali berteman
dengan sepi, bukan karena aku kesepian tapi memang aku lagi menikmati
kesendirian. Tak jarang aku menghabiskan waktu di kedai kopi berjam-jam
mengerjakan tugas akhirku, kemudian tersadar bahwa hanya aku yang duduk sendiri
di sana, rasanya biasa saja, bahkan aku menikmatinya tanpa ada beban.
Dulu, aku tipikal wanita yang enggan
makan sendiri, duduk di sebuah rumah makan sendirian itu rasanya kasihan. Tapi
sekarang aku sudah berani dengan percaya diri makan sendiri di tempat ramai.
Bahkan aku juga beberapa kali duduk di depan mini mart dengan
sekaleng kopi, duduk sendirian, memikirkan tentang yang harus dipikirkan.
Atau sekedar menghabiskan waktu membaca buku di Kos yang akhir-ahkhir ini sedang sepi-sepinya.
Aku benar-benar menikmat kesendirianku.
Bagiku, sepi selalu mempunyai tempatnya sendiri di tengah keramain. Sediri
mengajarkanku untuk melihat dan mendengar lebih banyak, lebih bisa
mengamati dan peka akan sekelilingmu. dan di dalam kesendirian otak lebih banyak bekerja dengan keras untuk memikirakan hal-hal serius.
Tapi bukan berarti aku lebih memilih
sendiri, bukan seperti itu. Toh aku selalu mempunyai sahabat-sahabat yang bisa
menemani kapan saja, atau pacar yang bisa diajak membicarakan apapun. Mungkin
semua orang mempunyai “me time” dan beginilah caraku
menikmatinya.
Bahkan sudah lama sekali, terbersit
ingin berpergian ke tempat jauh yang masih asing seorang diri, tapi rasanya
sulit karena mendapatkan izin dari orang tua itu rasanya tidak mungkin bagi
mereka ku tetaplah anak bungsu mereka yang akan selalu dikwatirkan, terlebih
berpergian sendiri, sudah jelas izin pasti tak akan keluar. Jadi aku harus
menjadi gadis dewasa dulu baru bisa mendapatkan itu, iya gadis dewasa versi
orang dewasa.
Untuk hidup dalam kesendirian?
Rasanya tidak. Aku tetap membutuhkan mereka.
Hanya sekarang yang berbeda aku tidak
pernah takut lagi sendiri, aku tidak malu lagi makan sendiri, aku bisa
melakukan hal sendirian, dan aku ingin sekali berpergian jauh sendirian.
Sepi tidak akan mengoyamu jika kita
tahu caranya menikamatinya, sekalipun itu di tempat keramaian.
-ditulis dalam keadaan sendiri dan baru
saja mendengar kabar (tidak)
0 comments:
Post a Comment