kamu tahu aku selalu menantimu dengan bersemangat, walaupun terkadang aku telat melihat rupamu yang begitu memukau, menyaksikan sisa biasmu saja aku bahagia,
aku ingat sore itu, saat aku duduk di tepi pantai menantimu sambari sesekali tertampar angin, hingga langit berubah menjadi hitam pekat kau tak muncul,
aku tak jera apalagi kecewa karena aku tahu kau muncul hanya pada waktu- waktu yang baik..
hingga pada suatu sore dilain hari, aku datang bukan untuk menunggumu tapi segerombalan anak datang menyeretku, untuk melihatmu.
kau datang sedikit demi sedikit hingga membuat aku sakit, pelan-pelan aku mundur menepikan diri dari bayangmu yang terlalu menyilaukan.
saat kau sudah berganti dengan gelap bercampur garam, aku semakin sakit bahkan sekarat bahkan mencoba menari dalam kegelapan,
namun aku tahu kita sama-sama sakit, kau mengajakku untuk sembuh tapi aku menolak. biarkanlah sakit ini mendanging sehingga bercampur dengan tubuhku. agar kau tak lagi tau mana sakit yang kau buat dan diriku yang kau kenal. semua akan menjadi satu.
harimu berganti, kau sembuh dan aku masih disini, mengais luka, mengenyam kenangan. aku kalah dari hal yang kau sebut kebaikan.
sore ini aku bertemu dirimu tanpa sengaja di jalan yang cukup ramai dengan kesibukan, aku menantapmu lekat dan pekat seperti kopi pahit kesukaanmu setiap pagi.
kehadiranmu hanya sesaat kemudian berlalu seolah tak mengenalku lagi.
kau berlalu, dan aku masih tetap di sini. inilah pilihanmu untuk kebaikan dari segala yang ada terkecuali aku.
dan ini juga pilihanku minikmati luka dibungkus kebahagian oleh segala yang ada terkecuali kamu.
CONVERSATION
Travel
Perjalanan hidup tahun 2022
Tahun 2022 adalah perjalanan untuk memahami diri saya sendiri. Dan tentu saja, tidak pernah terlambat untuk mencoba mengerti diri sendiri. Tahun ini s... Readmore
Merayakan Ingatan ; Gunung Rinjani
Beberapa waktu lalu, disela obrolan ringan dengan seorang kawan terselip satu pertanyaan yang cukup menggelitik, pertanyaan itu ; “Gunung a... Readmore
Perjalanan Menggapai Himalaya : (Bagian II : Terima Kasih Annapurna untuk semua keramahanmu)
Khatmandu, 27 Desember 2019, 06.55 AM Dingin semakin menusuk kulit, matahari baru muncul tapi tidak terlihat wujudnya. Tepat pukul 07.00 kami be... Readmore
Perjalanan Menggapai Himalaya (Bagian I :Dari Mimpi Kecil menjadi Kenyataan yang besar)
Ada sebuah pertanyaan di sebuah buku yang pernah saya baca yang cukup membuat saya berfikir lama “adakah sebuah mimpi masa kecilmu yang kamu berhas... Readmore
Meluruhkan Ego di Gunung Kerinci
Perjalanan ke Gunung Kerinci adalah pengalaman naik gunung saya yang paling tidak akan terlupakan, walaupun memang semua pendakian saya itu tidak aka... Readmore
Personal
Kasih sepanjang jalan bernama Nenek Mama
"dede, mau moko pulang? sehat-sehat, panjang umur, salama' le" adalah ucapan-ucapan baik yang sering diucapkan oleh nenek ketika saya ingin kemba... Readmore
Perjalanan hidup tahun 2022
Tahun 2022 adalah perjalanan untuk memahami diri saya sendiri. Dan tentu saja, tidak pernah terlambat untuk mencoba mengerti diri sendiri. Tahun ini s... Readmore
Pria yang bersamaku!
" Cinta adalah setelah sekian tahun bersama, rasa syukur akan kehadirannya masih sering terucap" Aku mengenal seorang pria yang hari ini sedang b... Readmore
Kabar buruk di tengah kebahagian ; Hygroma Colli
Sebenarnya tulisan pertama saya tahun ini harusnya tentang pernikahan atau mungkin tentang bagaimana Zem bisa melengkapi hidup saya . Tapi entah kenap... Readmore
Popular Posts
-
Rasanya perpindahan kerap sekali menghampiri hidup. Baru-baru ini saya mengalami perpindahan drastis tentang hidup. Dari pekerjaan sampai ...
-
Aku kembali setelah sekian lama menghilang dari peredaran di Pulau Dewata dan Bali langsung menyambutku dengan penuh deadline yang siap...
-
Masa SMA itu memang indah, tapi masa Kuliah adalah masa-masa yang tak akan terlupakan. Tempatmu belajar akan banyak hal, mengenal orang-ora...
-
Disaat mahasiswa semumur aku sibuk ber-sosisalita dengan segala kemewahan yang disediakan Bali, atau sibuk hunting-hunting tempat y...
0 comments:
Post a Comment