Jawabannya : sepertinya belum ada.
Yang saya ingat mimpi saya waktu saya masih SD
itu ada 2 : Jadi seorang Wartawan dan pergi ke Luar negeri sebelum saya
menikah. Hmm Seorang anak SD yang mimpinya cukup spesifik juga. Dan karena
point pertama saya tidak bisa wujudkan, bukan karena saya tidak mampu tapi
karena yah tidak saya kejar saja. Saya biarkan hidup sendiri yang membawa saya
ke mana harus berlabuh. Dan ternyata memang hidup membawa saya pada
pekerjaan saya sekarang yang sangat jauh dari dunia Jurnalist.
Dan karena
point 1 sudah tidak bisa diwujudkan lantas mari kita wujudkan mimpi ke dua saja.
berjalan menggapai mimpi |
-------------------------
Dengan
banyak sekali pilihan dan pertimbangan saya memilih “Nepal”. Alasannya karena saya
memang suka melakukan kegiatan di alam bebas dan agak esktream karena memilih
menapaki Himalaya di Bulan Desember saat Winter Season, yah salah satu
alasannya karena waktu cuti panjang hanya bisa terjadi di bulan Desember
saja.
Annapurna di Bulan Desember |
Kenapa memilih Annapurna Basecamp ?
Awalnya Saya dan Zem memilih trek Annpurna
Circuit karena dari segi jalur itu ACA lebih indah tapi lebih jauh dan tinggi
dari ABC Bahkan Everst Basecamp, sedangkan harga yang ditawarkan beda tipis dengan durasi yang sama, namun karena pertimbangan cuaca akhir tahun
sangat tidak bersahabat di jalur ACA maka dari pada perjalanan hanya setengah
maka mari belok ke ABC saja.
Alasan lainnya karena Annpurna adalah salah satu gunung di tengah
megahnya Himalaya yang sangat popular di kalangan turis, dan Annapurna Basecamp
menjadi jalur treking yang paling ramai dibanding yang lain. Jadi tidak perlu takut untuk tersesat apalagi hilang.
Kapan waktu terbaik untuk ke sana?
Jangan memilih Desember seperti kami. Karena selain suhu yang super duper gila, pendakian juga jauh lebih sulit dari biasanya. Ada 2 Waktu terbaik mendaki ke Annapurna :
- Musim Semi : Maret- Mei
- Musim Gugur : September-November.
2 Musim ini adalah musim terbaik karena jalur masih hijau, langit cukup cerah untuk menikmati pengunungan, dan yang jelas udara tidak terlalu dingin. Salju hanya akan terlihat di jalur MBC-ABC saja. yaitu diketinggian 4000an MDPL.
Pergi sendiri atau menggunakan Travel?
Sebuah pemahaman yang dari dulu melekat dalam
pikiran “kalau mau berpergian, enaknya jalan sendiri, lagian apa itu Open
Trip?”hahaha dasar masa muda yang berbahaya dan penuh ego trap memang.
Seiring bertambahnya umur, dan merasa
keribetan mengurus perjalanana sendiri itu adalah melelahkan. Dengan pertimbangan pertama
Saya adalah ini pertama kalinya menjejakkan kaki di barisan pegunungan paling
tinggi sejauh kaki melangkah dan berkelana. Baiklah, mari kita pakai jasa Travel saja. Memakai Travelpun sebenarnya kalau boleh
jujur, masih banyak sekali persiapan yang harus disiapkan secara fisik dan
mental tentunya. Bukan serta merta saya tidak mengurus dan menyiapkan apa-apa.
Travel untuk trip ke Nepal sebenarnya
banyak sekali bertebaran di media social, hanya yang membedakan harga dan tentu
servicenya. Dan Jika memutusakan
menggunakan Travel maka Saya rekomendasikan menggunakan @inframenepal selain
harganya termurah dari travel lain. Mereka melakukan service dengan sangat
baik. Dan satu hal yang pasti mereka menyewakan perlengkapan yang memang khusus untuk pendakian di gunung bersalju. Ini testimoni jujur dari Saya, Karena saya tidak punya ekspektasi apa-apa,
ternyata servicenya masih terdepan. Walaupun ada drama pulang naik Helicopter
di akhir-akhirnya hahaha oh tenang saja, saya masih pulang menggunakan kaki
sendiri, karena gak punya duit naik helicopter hahahaa
Bagaimana bisa ke sana?
Akses Ke Annapurna sebenarnya tidak terlalu
sulit. Karena sudah populer jadi tidak perlu takut akan tersesat atau ditipu. Jika
punya waktu panjang bisa mengambil jalur Nayapul lewat Siwai, lalu turun dengan rute yang persis sama. Waktu yang dibutuhkan
untuk menempuh rute ini normalnya enam hari.
Nah salah satu keunggulan rute ABC adalah durasinya bisa seenak dan semaumu saja, atur semampumu karena banyak juga yang menyelesaikannya dalam lima hari saja, tapi itu sangat tidak dianjurkan untuk pendaki pemula. Tapi soal durasi waktu ini sebenarnya tak ada batasan maksimal, jadi kalau mau santai bisa saja dilakukan dalam 10 hari, berjalan pelan sambil merenungkan hidup ditambah pemadangan yang syaduh rasanya Annapurna adalah tempat yang pas hahaa
Nah salah satu keunggulan rute ABC adalah durasinya bisa seenak dan semaumu saja, atur semampumu karena banyak juga yang menyelesaikannya dalam lima hari saja, tapi itu sangat tidak dianjurkan untuk pendaki pemula. Tapi soal durasi waktu ini sebenarnya tak ada batasan maksimal, jadi kalau mau santai bisa saja dilakukan dalam 10 hari, berjalan pelan sambil merenungkan hidup ditambah pemadangan yang syaduh rasanya Annapurna adalah tempat yang pas hahaa
Apa saja yang diperlukan?
Uang dan Cuti yang Panjang hahaha
Tapi serius. 2 kompenen ini adalah 2 hal yang
sangat penting. Setelah 2 ini sudah ada di tangan. Baru kita mulai dengan persiapan
“gear” selama pendakian, karena pendakian ini bukan pendakian di Indonesia yang
struktur Gunungnya tanah dan hutan yang rapat, jadi persiapan memang jauh
berbeda dengan pendakian di Indonesia.
Bagaimana dengan gear selama pendakian?
Karena jika menulis detail gear yang
dibutuhkan akan sangat panjang, di sini saya mencantum Link youtube dari sumber
lain saja yah, ini juga menjadi refensi saya saat mendaki kemarin "ACT Winter Layering System"
Berapa rupiah yang digunakan ketika ke sana?
Harga yang ditawarkan @inframenepal ke Kami saat
itu sekitar @500 USD, belum include makan selama pendakian, dan
tentu tiket pesawat PP Jkt-Kthm. tapi ada juga peserta lain yang mendapatkan harga lebih murah karena sudah jauh-jauh hari memesannya. Tapi tenang saja, mereka
sering melakukan promo di akun Instagramnya jadi kalau kamu beruntung bisa mendapatkan harga yang jauh lebih murah.
Tips : Rajin-rajin
cek harga tiket pesawat yang promo, biasanya tiket normal jkt-kthm itu sekitar
2-3jutaan saja, dan rajin cek akun IG @inframenepal mereka sering buat promo juga.
Berapa hari Cuti yang diperlukan?
Kurang lebih 10 Hari.
Total pendakian 6 hari 5 malam
Sisanya 2 malam di Pokhara
Dan 2 malam di Khatmandu.
Perlukah latihan fisik ekstra sebelum pendakian?
Jujur saya tidak melakukan latihan fisik
seperti orang-orang lakukan. Iya, kalian tidak salah baca.
H-1 bulan Saya hanya jogging ringan di jogging track dekat kantor atau jika ada waktu senggang saya ke GBK, dan itupun bolong-bolong pula. Jika total mungkin hanya 2x seminggu melakukan jogging alias lari-lari lucu yang tidak terlalu menguras tenaga.
Kenapa hanya itu? Yah karena saya merasa yakin
saya bisa melakukannya. Wow terdengar mind over body yah? hehehee. salah satu faktor mungkin karena saya keseringan bermain di alam jadi tau batas tubuh saya sendiri yah karena kita memang selalu tau
kemampuan dan keterbatasan tubuh kita sendiri, kan? Dan saat itu saya merasa mampu. Tapi
jika kalian sadar bahwa persiapan fisik itu sangat penting, monggo karena kemampuan fisik orang memang berbeda. dari pada merepotkan orang lain, toh?
Yang saya takutkan hanya kebiasaan ngopi saya.
Yah untuk pendakian kali ini, tidak dianjurkan mengkonsumsi kafein terlalu
banyak. Bahkan kalau bisa dikurangin hingga tidak sama sekali.
Dan yah, saya berhenti minum kopi h-1 minggu
sebelum keberangkatan ke Nepal. Dan selama pendakian juga saya tidak meminum
kopi sama sekali. Apakah berpengaruh? Hmm saya tidak tau, yang saya rasa nafas hanya
jauh lebih ringan saja, dan tentu saja masih tetap merasakan lelah tak
berkesudahan hahaha Oh satu lagi, saya juga mengkonsumsi Vitamin, sebelum dan
selama pendakian.
Apakah ada tips persiapan khusus selama pendakian berlangsung?
Sebenarnya tidak ada tips khusus. Karena
intinya mendaki yah jalan terus, kalau capek yah berhenti. Cuman memang jalur di
sini itu hampir 70% tangga, jadi bagi yang tidak kuat naik turun tangga harus
punya persiapan lebih banyak. Dan karena ini gunung yang bersalju jadi harus
punya jaket dan sepatu yang memang
diciptakan untuk suhu minus. Harus makan makanan yang bergizi untuk memenuhi
kebutuhan tubuh, tapi tenang saja, di Tee house semua tersedia. Asal tidak
gampang bosan dengan makanan yang itu-itu saja yah.
------------------
Awal September 2019
Tidak bisa dipungkuri yang awalnya mengajak ke Nepal adalah Zem. Yah memang sebelum-sebelumnya saya sudah sempat meniatkan ke sana, tapi saya seperti kurang percaya diri itu bisa terwujud, yah bagi yang mengenal saya, tau bahwa saya itu orang yang terlalu negative thinking terhadap sesuatu hehe, jadi karena Zem meniatkan jadilah diriku ikut semangat untuk merealisasikannya.
setelah membayar DP 50%, barulah saya mulai mempersiapkan segalanya.
setelah membayar DP 50%, barulah saya mulai mempersiapkan segalanya.
Pertengahan November 2019,
Zem sempat mengurungkan niat untuk tetap maju, faktor utama yaitu harga tiket pesawat yang tiba-tiba naik drastis. Tapi karena saya anaknya keras kepala dan nekat, saya tetap memilih maju, untungnya setelah merayu Zem berkali-kali akhirnya tetap memutuskan berangkat, dengan perjanjian tahun 2020 tidak ada trip jauh :”)
24 Desember 2019,
H-2 sebelum keberangkatan, badan saya mendadak
demam, dan radang ternggorokan yang sangat membuat tidak nyaman. Ditambah
tuntutan pekerjaan akhir tahun sebelum cuti panjang membuat tubuh saya ngambek
minta istirahat. Sudah dekat waktu keberangkatan, malah sakit. Perjalanan jauh
dan suhu yang akan membuat tubuh sedikit shock, tapi saya sekali lagi tau bahwa
tubuh saya masih mampu melewatinya. Bukan hanya saya yang mendadak sakit, Zem juga sakit. hanya saja pemulihan dia lebih cepat dari pada saya.
25 Desember 2019,
Merayakan Natal dengan badan yang masih lemas
dan demam, akhirnya saya memilih gereja sore saja karena setengah harinya dipakai
untuk istirahat total. Dan Puji Tuhan badan saya sedikit membaik, walaupun
radang tenggorokan saya akan berubah menjadi batuk-batuk yang sungguh menjadi
teman selama pendakian.
Jakarta, 26 Desember 2019.
Memulai perjalanan dari Jakarta ke Khatmandu
dan transit sekitar 2 jam di Kuala lumpur. Untuk pertama kalinya ke Luar Negeri
dengan tujuan yang tidak banyak digemari oleh orang-orang adalah keputusan
terbesar ke dua tahun 2019 yang saya ambil, tentu yang pertama masih resign
dari kantor lama. 😊
Khatmandu, 26 Desember 2019
Kelap-kelip lampu terlihat dari balik jendela
pesawat, Kota Khatmandu yang tidak semegah Jakarta ada di depan mata. Tapi Kota
ini yang menjadi pintu gerbang kemegahan Himalaya ini sesaat membawa pikiran berkeliaran pada suatu
masa di mana saya pernah bermimpi, akan menginjakkan kaki di sebuah Negara lain
sebelum saya menikah, terserah Negara appaun itu, dan ternyata Tuhan memilihkan
Negara Nepal, Negara Kecil yang terlalu magis untuk saya. “akhirnya sampai juga kita je” suara
zem yang membangunkan saya pada lamunan yang cukup dalam.
tiba di khatmandu |
Kami sampai di Khatmandu tepat pukul 22.00. Malam
itu udara dingin menusuk sangat kuat ketika pertama kalinya pintu pesawat dibuka. Setelah mengecek layar handphone suhu saat kami tiba di
Kathamandu adalah 7 Derajat. Sungguh peruabahan suhu yang sangat drastis untuk
warga negara tropis.
Setelah turun dari Pesawat, kami menuju ke
Hotel yang telah disiapkan oleh @inframenepal, letaknya di Thamel. Surga
belanja alat-alat outdoor. Sayangnya karena kami tiba malam hari, jadi tidak
bisa berkeliling terlebih dahulu. Malam itu diakhiri dengan mandi air panas
yang setelah mandi malah tubuh tambah dingin.
Sebelum naik ke tempat tidur, terlihat Laras
sudah tertidur pulas di sebelah, lantas saya berjalan ke jendela untuk melihat
sekitar dan dari jendela kamar hotel terlihat masih ada beberapa orang yang
berlalu Lalang memakai jaket berlapis, dengan posisi tangan masuk ke saku jaket
mereka bercakap-cakap dengan Bahasa yang asing di telinga. “selamat datang di belahan dunia lain,
Jacklyn” ucapku pada diri sendiri.
Tips :
Ambil penerbangan subuh atau pagi, supaya
sampai di Khatmandu masih siang. Lumayan bisa berkeliling mencari perlengkapan
yang masih kurang di Pasar Thamel. Dijamin harga alat-alat outdoor di Thamel
jauh lebih terjangkau dari di Jakarta
Highlights :
1. 1. Berkunjung ke Nepal itu
sangat mudah karena tidak dibutuhkan pengurusan Visa yang ribet. Pengurusan
Visa Nepal langsung di Bandara sana karena masih menggunakan Visa On Arrival
(VOA). Caranya? Jadi Sebelum keluar dari bandara, terlebih dahulu menuju counter pengurusan
VOA dengan membayar sejumlah uang. Harga Visa tergantung pada berapa lama Anda
akan tinggal: $30 (15 hari), $50 (30 hari), dan $100 (90 hari).
1. 2. Di Nepal mata uang yang
umum digunakan adalah Napalese Rupee (NPR), tetapi hampir tidak ada money changer yang melayani jual-beli Rp-NPR, jadi sebaikanya dari Jakarta Rp-nya
ditukarkan ke Dollar dulu. Kurs : 1 NPR = Rp. 120
3. Saya tidak menggunakan Bagasi. Saya hanya membawa Carrier yang beratnya tidak lebih dari 7 KG. sebuah fakta saya bisa berpergian selama 11 hari hanya membawa tas yang beratnya hanya 7 KG saja. Wow. Ke nagara dingin pula. tapi tentu bisa, dengan cara packing yang benar tentunya.
3. Saya tidak menggunakan Bagasi. Saya hanya membawa Carrier yang beratnya tidak lebih dari 7 KG. sebuah fakta saya bisa berpergian selama 11 hari hanya membawa tas yang beratnya hanya 7 KG saja. Wow. Ke nagara dingin pula. tapi tentu bisa, dengan cara packing yang benar tentunya.
i'm here and i'm full of blessing |
Baca Cerita Selanjutnya : Perjalanan Menggapai Himalaya : (Bagian II :Terima Kasih Annapurna Untuk Semua Keramahamanmu
jacklinn... jujur.. dri dlu klo liat postingan igmu yg berhsil menjelajahi beberpa puncak gunung dgn pmandangan indah di indonesia sya slalu terkesima.sy slalu memiliki keinginan bisaa mendaki gungung2 ituu jugaa...
ReplyDeletedan satu cita2ku yg sngat ingin diwujudkan adlh bisa melihat himalaya secara langsung dann saat mlihat postingan ig mu ttg nepal dan himalayanya bukan kagum lagi tapi sy takjub kmu bisa membuat sy smakin yakin bisa ke himalaya..
trima ksh atas sharenya ttg inframenepal.
so, sy berhrap dirimu bisa mlnjutkan berbagai cita2 yg msih ingin diwujudkan yah...
Kmu menginspirasi ����
argaaaa, terima kasih untuk kata-katanya.
Deleteperjalanan adalah bagaian dari diri sendiri, tapi lebih menyenangkan lagi jika kita membagikan ke yang lain, karena itu diriku selalu menulis dan membaginya dalam bentuk foto2 di IG.
semoga tahun ini juga dirimu bisa menggapai Himalaya yah. kalau ada yang mau ditanyakan masalah pendakian ke sana, feel free for discus :)