tiga hal yang berbeda



1. tulisan sederhana, untukmu yang memintaku menulis ini...

kamu yang mengatakan selalu tak pernah peduli dengan yang bukan urusanmu, tapi sangat peduli ketika mendengar aku  mengeluh sakit, ya mungkin bukan cuman aku tapi siapapun yang kau dengar sakit. 

seseorang pria yang sangat jarang menanyakan aku ‘lagi ngapain?’ pertanyaan pada umumnya yang dilontarkan seseorang, kamu  justru lebih sering menanyakan ‘sudah makan apa belum?’.  

seorang yang ku panggil kakak dan sering memanikan tangan kiri dan jari telunjuknya  ketika dia sedang berbicara, entah itu memang kebiasaannya atau itu sesuatu yang dia lakukan untuk membuatnya lebih percaya diri ketika berbicara.

.....
aku tak tahu apa yang menyebabkan kau menyuruhku menuliskan puisi untukmu, oh atau karena kita  beberapa kali membahas tentang puisi dan aku juga pernah mengatakan bahwa aku suka puisi. Aku ingat kemarin pertama kali kamu memintaku membuatkanmu sebait puisi, saat kamu membaca tulisanku di blog yang dengan sengaja di post oleh kawanku di twitter, setelah itu kamu mengatakan aku jago nulis, hahaha

aku mengiyakan menulis puisi tentangmu padahal aku merasa  bukan seorang penulis puisi, aku bukan penyair yang punya banyak kata-kata indah, aku hanya jacklyn yang orang-orang biasa memanggilnya ‘jek’ yang bisa kau ajak bercerita apa saja, hahha

sebelumnya maaf, aku tidak bisa menulis puisi indah tentangmu karena kamu belum membuatku bisa menulis itu, jadi aku mohon untuk kamu jangan sekali-kali membuatku bisa menulis tentangmu apa lagi membuatku kecanduan tanpa henti melakukan itu karena jika itu sampai terjadi maka kau akan semakin jatuh hati  haha ;p

dan Ini hanya sebuah tulisan yang entahlah kau mau menyebutnya apa hanya berupa kata-kata sederhana, bukan bait-bait syair yang begitu syaduh seperti yang kau bayangkan, ku tulis terkhusus untuk kamu, seseorang yang mempunyai wangi parfum begitu maskulin  dengan mata cokelat yang sulit aku terawang. 




(setelah membaca ini,aku mohon jangan tertawa apa lagi sampai muntah, karena resiko ditanggung pembaca, hahaha :p)


2.   Kiriman Tuhan

ada yang berbeda saat aku melihatnya saat itu,
saat dimana matahari sudah tidak menampakan sinarnya,
saat dimana lampu gemerlap-gemerlip begitu indahnya,
saat dimana syair-syair begitu merdu memenuhi ruang itu,
saat dimana dia duduk tepat disampingku,

aku dengan perasaan yang sangat biasa, 
seperti layaknya seorang teman lama yang tak sengaja bertemu,
tapi entah mengapa malam itu, Tuhan sedang merencanakan apa,
perasaan biasaku itu berubah menjadi sesuatu yang tidak biasa,
aku terenyuh, seperti ada  yang memenuhi kepalakuu
aku terdiam, seperti ada sel-sel didalam tubuhku bergerak kegirangan
ketika melihatmu dengan melipat tangan, menutup mata, dan bersujud
dibawah teduhnya pemandangan surgawi,
dihadapan patung Sang Juruslamat..

malam itu, aku seperti dihadiahkan paket kirimanan dari  Tuhan,
sesuatu yang sangat jarang ku dapatkan,
paket kiriman yang hanya sesaat bisa ku nikmati,
seperti halnya, sesaat aku menahan kedipan mataku,
yaaa, bagiku itu kiriman tak terduga dari Tuhan,
kiriman yang ku dapat langsung di rumahNya,
hanya sebentar, tapi masih terekam jelas dalam pikiranku..




3.  Selai dan Roti
 
Kita seperti selai dan roti
Berbeda rasa tapi tetap bisa disajikan untuk dinikmati,

Kamu membicarakan tentang bagaimana cara menyembuhkan orang dari sakitnya,
Aku membicarakan tentang bagaimana cara menyembuhkan orang dari kesalahannya,

Kamu sangat suka membahas tentang duniamu yang ku lihat sangat cocok dengan dirimu,
Dunia yang jelas sangat berbeda dengan duniaku,
Dunia kita bertolak belakang,
Bahkan tujuan akhir dari perjalanan panjang kita sangat jauh dari kata sama,

Ajaibnya, walaupun dunia kita yang tak sama,
Mengapa kita selalu bisa menyambungkan pembicaraan dari hal – hal  paling konyol menjadi sebuah pembicaraan yang sebenarnya tidak penting menjadi penting?
Aku atau kamu yang sebenarnya tidak bisa mencari topik berbobot?
Ataukah kita dipertemukan untuk menjadi partner diskusi yang begitu nyambung dalam berbagai hal?
kenyataanya, kita mampu seharian membicarakan sesuatu yang tidak jelas..

Lantas, jika kita sudah sibuk dengan teman-teman diskusi kita yang lain,
Apakah kita akan tetap bisa membicarakan hal-hal konyol lagi?
Atau bahkan saling menyapa saja pun sudah tak bisa?
ah aku tak pernah tahu sampai dimana, titik dari semua ini..
titik yang menjadikan kita berhenti mengumbar kata 
untuk saling menyambungkan perbedaan yang kita miliki,
titik dimana kita akan saling tahu bahwa tenyata
memang kita dipertemukan bukan untuk membahas hal yang sangat serius,
yah jika kita tiba di titik itu, apakah kita akan merasa kehilangan satu sama lain?
Karena seperti yang aku tahu, pertemuan adalah pintu kehilangan-kehilangan selanjutnya,
Yah mungkin aku akan kehilangan sosok yang biasa membuatku tersenyum kecil ketika menatap layar benda kecil yang sering ku bawa kemana-mana itu,
kehilangan seseorang yang bisa membuatku menertawakan diriku sendiri, 
yah aku akan merasa kehilangan dirimu, kelak. jika semuanya sudah berubah....

lalu, bagaimana dengan dirimu,
apakah akan sama seperti aku,
merasa Kehilangan juga?





-------------------------------------------
ditengah kota denpasar yang begitu panas, 
19 oktober 2013,

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment