percakapan singkat mengenai cita-cita

pria :  jacklyn cita-citanya jadi apa? wartawan juga?

saya terdiam selama berapa detik,

jf : dari SMP memang cita-cita saya ingin menjadi seorang wartawan, bagi saya menjadi wartawan itu keren, bisa bertemu dengan orang banyak, pikiran kita tidak hanya untuk satu bidang saja tapi kita bisa melihat ke segala arah, bisa kelilig Indonesia juga, haha

pria : trus kenapa ambil hukum?

jf : Hukum juga hampir sama dengan Jurnalis, bedanya hukum hanya melihat satu bidang yaitu hukum, samanya yah sama-sama bsia bertemu orang banyak, bisa mempelajari hal-hal baru dalam hal ini mungkin kasus,

pria : jadi nanti kalau lulus kamu mau  berprofesi  apa? wartawan atau pengacara dan teman-teman lainnya?

jf : selama kuliah di hukum, walaupun memang saya bukan mahasiswa yang luar biasa saya tetap berminat untuk menjadi seorang pakar hukum.

pria : jadi cita-cita SMPmu tidak jadi kamu wujudkan?

jf : selama ini, saya merasa sudah merangkap kedua hal tersebut kok,  aktif di organisasi pers kampus dan kuliah di Fakultas hukum, tapi kalau lebih ke bidang kerja mungkin tetap menjadi pakar hukum, cita-cita SMP? mungkin dengan punya pasangan hidup di bidang itu bisa cukup memuaskan hidup saya untuk mewujudkan cita-cita masa kecil menjadi seorang wartawan,

pria : pasangan hidup? suami ? kalau gak dapet wartawan, gimana?

jf : namanya juga cita-cita, kalau gak dapet mungkin nyari suami dokter, (kemudian tertawa )  yang jelas tidak berprofesi sama dengan saya, yaelah dari ngomongin cita-cita ujung-ujungnya ke pasangan hidup.. 

pria : namanya juga hidup, (kemudian kami tertawa, bukan menertawai cita-cita kami tapi menertawai bahwa ternyata hidup itu hanya sebuah perencanaan untuk merumuskan  masa depan ... )



*percakapan singkat dengan seorang kawan baru .....

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment