h e m a t bukanlah perkara mudah!


“kiriman abis, awal bulan masih jauh, besok aku makan apa?” inilah ciri-ciri mahasiswa yang tidak berhemat.

Hemat adalah memakai uang yang seperlunya dan tidak menghambur-hamburkan untuk hal yang tidak perlu. Hemat sangat identik dengan anak perantau, anak Kos, atau anak-anak lainya yang senansip sepenanggungan.

Untuk kalian yang menuntut ilmu hingga ke negeri yang jauh dari rumah dan keluarga, pasti tidak akan asing ditelinga  kalian denga kata “hemat”.  Hemat itu sebuah hal yang harus dilakukan tapi sangat susah untuk dipraktekan.  Jika sudah menerima uang bulanan dari orang tua, pasti ada saja pesan-pesan yang mereka sampaikan “hemat yahh nak, jangan boros” ., itulah petuah yang sering kita dengar ketika menerima kiriman bulanan.


Aku adalah orang yang sangat susah menerapkan sistem hemat dalam kehidupanku. Entah sudah berkali-kali aku coba tapi selalu gagal. Dan aku hanya bisa pasrah kepada Tuhan dan menerapkan sistem lain yaitu “besok mau makan apa, biarkanlah menjadi misteri”

Dampak dari tidak hemat ini adalah habisnya uang bulanan sebelum bulan berakhir, bahkan pernah duit di dompetku tersisa hanya Rp. 1000, dan itu sangat mengenaskan. Mau makan apa dengan duit segitu? Es teh aja gak akan cukup, cukupnya untuk bayar parkir doang.  Jadi jika duit di dompet yang tersisa hanya duit bergambar pahlawan Pattimura, berdoalah semoga ada mujizat menghampirimu. 

uang bulanan yang sebenarnya sudah lebih dari cukup menafkaiku lahir dan batin itu selalu saja habis di waktu yang tidak seharusnya. Penyebabnya karena Aku lebih rela membeli secangkir kopi yang harga Rp.40.000 padahal uang segitu bisa makan 2 kali. Atau aku lebih ikhlas membeli sepatu-sepatu lucu padahal sepatuku yang lama masih layak pakai. Aku tak pernah mengerti kenapa aku boros untuk hal-hal yang seperti ini. untunglah aku bukan wanita yang lemah di baju atau tas lucu, hanya sepatu yang bisa membuatku begitu lemah.

Setelah membelanjakan uang yang seharusnya bisa ku pakai untuk sesuatu yang ku perlukan malah terpakai untuk sesuatu yang ku inginkan, barulah penyesalan menyelimutiku. Duit habis, yah minta ke orang tua lagi? Ohhh noo aku bukan berasal dari keluarga yang berkelimpahan yang hari ini minta hari ini pula langsung dikirimin. Justru terkadang aku merasa malu kepada diriku sendiri, belum bisa memberi apa-apa tapi terlalu menuntut diberikan banyak. Dan sekali lagi, jika hal seperti ini menghampiriku aku hanya bisa berdoa kepadaNya, supaya besok masih bisa makan.

Menjadi hemat itu perkara kebiasaan, jika kamu sudah terbiasa hemat atau menabung, kamu pasti sudah bisa mengatur keuanganmu sendiri, tapi jika tidak terbiasa sangat susah untuk merubah kebiasaan itu terlebih untuk diumur yang sudah  seperti ni.

Aku selalu berusaha untuk membagi kebutuhan yang memang diperlukan dan diinginkan karena jika selalu menuruti kemauan sendiri tanpa memikirkan susahnya orang tua mencari uang, betapa egosinya kita ini. yah semoga dari ini, aku bisa belajar untuk memakai uang seperlunya, tidak boros melainkan memilih dan memilah yang mana harus dibeli. 

Untuk siapapun yang mempunyai masalah sama sepertiku, mereka yang bekerja keras mencarikan kita uang untuk membiayai pendidikan kita, hargailah dengan sebuah kesuksesan di masa depan karena sebenarnya mereka hanya ingin melihat kita menjadi seperti itu.

Dan untuk yang masih boros (termasuk aku), berusahalah untuk hemat karena hemat itu pangkal kaya, katanya sih gitu.



bersyukurlah untuk kalian yang tidak pernah memikirkan hal-hal seperti "besok gue makan apa, duit di dompet sisa serebu":')

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment