karena sudah janji sama diri sendiri kalau
akan sering nulis perjalanan apapun yang ku lalui, maka baiklah mari kita
menulis.
Ini adalah perjalanan pertama setelah New
Year di atas gunung Batur di tahun 2015 (next time akan ku ceritakan). Bersama mereka yah sahabat-sahabat
perjalanan terbaik, we’r JAMVIRO, yah itu hanya sebutan yang kadang terpakai kadang juga tidak hahaa tapi karena
ada yang sibuk kerja, syuting video clip dan masih pulang kampung jadi trip
kali in hanya ada kami bertiga (reno, jeklin, mardy) di tambah satu teman reno yaitu
Angga yang orangnya pendiam banget.
Perjalanan itu di mulai siang hari (yang
tentu saja janjinya berangkat pagi). Seperti biasa ngumpul di kosan mardy. Perjalananpun
dimulai. Estimasi waktu yang ditempuh sekitar 3-4 jam karena tujuannya cukup
jauh : Singaraja bro! orang yang tinggal di Bali, pasti tau Singaraja jauhnya gimana.
Setelah mampir makan sate yang kata reno
mirip sate sangeh padahal gak mirip sama sekali, kami melanjutkan perjalanan
kembali. Sekitaran 2 jam perjalanan lagi
untuk menuju Air terjun Sekumpul. melewati jalan berkelok-kelok,
turunan dan tanjakan akhirnya kami merasa tersesat karena daerah itu
benar-benar asing terlebih diantara kami berempat tak ada seorang pun yang pernah
kesana. Akhirnya setelah bertanya berkali-kali, kami bertemu dengan seorang
bapak yang kemudian mengajak kami ke air terjun berberda. “air terjunnya sama
aja dek, cuman jalannya yang beda, kalau air terjun sekumpul itu turunnya
sekitar 45 menit, nah kalau ini cuman 20 menit” kira-kira begitulah bujuk rayu
bapaknya sehingga kami memutuskan untuk mengikutinya.
Ternyata bapaknya berbohong, perjalanan 20
menit malah menjadi 45 menit dengan jalan yang lumayan ektrim, dan ada
adengan tarik-menarik karena ada tangga yang baru dibangun dan belum bisa
digunakan dengan maksimal. Jalan turunannya cukup jauh, dan sudah membayangkan
naiknya seperti apa.
sebagian jalan sudah dibuatkan tangga |
di tengah jalan kami melihat air terjun Sekumpul, cukup dekat dengan pandangan mata, tapi kalau dijalani pasti tidak dekat lagi.
air terjun sekumul sebelah sini |
Setelah mendapat jalan yang sedikit landai, kami beristirahat sebentar kemudian diantar oleh 2 orang anak kecil yang kata bapaknya adalah keponakannya. Entah karena aku dan mardy yang terlalu lama kami akhirnya tersesat versi sebanrnya. penyebabnya ada dua jalan bercabang, aku mengambil jalan ke kanan yang nanjak, setelah hampir melewati setengah perjalanan kami baru menyadari bahwa kami tersesat karena reno menyampiri kami. setelah nanjak yang cukup membuat nafas terengah-engah, kami harus turun kembali, karena jalan sebenarnya bukan melewati jalan itu.
nyebrang sungai, dan aku make celana panjang :"")))) |
setelah menyebarang sungai, suara derasnya airpun mulai terdengar. sedikit berjalan lagi, air terjun Gerombongpun terlihat. bagus sekali, dan tentu saja sepi, karena dua anak yang mengantar kami, kembali pulang. sehingga yang tersisa hanya kami berempat.
air terjun gerombongpun terlihat. |
sayangnya, kami berenang padahal airnya sejuk sekali hal ini karena kami tidak membawa baju ganti. percikan-cikan air mulai membasahi rambut dan tubuh kami, derasnya air yang nyaring membuat kami harus berbicara sedikit keras.
dek jeklin, hati2 nanti kepelest trus jatuh, |
sebelah utara air terjun gerombong |
sebelah selatan air terjun gerondong eh gerombong maksudnya |
sejuknya air mempu sejenak membekukan darahku |
setelah puas berfoto dengan berbagai gaya, kami
bergegas untuk pulang karena langit sudah berubah pucat seolah ingin
menangis lagi. Perjalanan yang sebenanrnya pun dimulai, mendaki! Seperti naik
gunung, terlebih tanjakan cukup memilukan, miring sekitar 45 derajat bahkan
mungkin lebih.
semacam tempat duduk dan kursi yg terbuat dari kayu |
masih sempat selfie sebelum nanjak, ini di jembatan ke arah air terjun sekumpul |
tarik adek bangg, tarik |
Seperti biasa langkah yang tertatih-tatihpun mulai mengantar
kami ke tempat dimana kami menaruh kendaraan yang tentu saja dengan keringat
bercucuran membasahi rambut. air terjun rasa gunung, mendaki bagaikan mendaki alam tertinngi.
hijau sekali, pemadangan di perjalanan, 10 menit menuju finish |
terimakasih
air terjun Gerombong,
akibat
mengikuti kata bapak itu kami menumakanmu.
Tak apa
tersesat, asal masih tetap bersama, perjalanan tetap akan menarik, terlebih
jika yang kau temukan jauh lebih indah dari tujuan sebenarnya.
sampai berjumpa di perjalanan lain!!
air terjun gerombong, 9 jan 2015-
0 comments:
Post a Comment