untuk vielby


Dua hal yang paling aku sukai darimu. Yang pertama kamu orang pertama ku temui yang tidak pernah ku dengar mengeluh sedikitpun, selalu berfikir positif dan tidak pernah mau berfikir negatif tentang orang lain. Yang kedua, nama keduamu ; Vielby.

Richard Vielby, sesosok manusia yang sudah lama ku kenal tapi baru berapa bulan ini ku tahu seperti apa. Tidak pernah menjadi spesial tapi pernah membawaku ke tempat paling spesial : Rinjani. Mungkin sejak itu kamu bisa dikatakan spesial. 

Dari awal sering ngumpul, sosok kepimpinanmu memang sudah terlihat, dari caramu yang selalu tenang dan mengarahkan hal layaknya pemimpin, sudah ku pastikan perjalanan ke Rinjani pasti berjalan baik diluar alam yang menghendaki.

Aku selalu percaya, sifat dasar menusia akan terlihat saat dia berada pada titik rendah, dan mendaki, adalah masa dimana sifat asli akan terlihat karena disini mental benar-benar diuji, tubuh dan pikir terkadang tidak seimbang karena keadaan lelah. Walaupun kita mendaki bersama untuk pertama kalinya, tapi perjalanan Rinjani tidak ada tandingannya, 6 hari 5 malam di alam yang kita tidak tahu seperti apa, tentang betapa berharganya setetes air itu, dan betapa hebatnya kaki yang tak pernah lelah melangkah, bukankah ini sudah cukup untuk hanya sekedar tahu sifat asli mu seperti apa? 

Dan benar,  aku melihat kamu memang manusia yang sangat bijaksana, tidak egois, mau mengalah, tenang, dan baik hati. untuk Kebaikan-kebaikanmu, saat naik rinjani kepadaku tempo hari,  banyak bahkan paling banyak dari yang lain, kamu dengan iklas mau aku tebengin sleeping bag, mungkin karena ini carriermu jadi berat, bukan hanya aku, barang-barang kelompok kebanyakkan di dalam carriermu dan kamu dengan sukarela mau menampungnya padahal seperti yang dikatakan Uly, kalau naik gunung kapas aja beratnya bisa sekilo. Mau menahan haus, karena persedian air kita menipis. rela mempersilakan yang lain makan terlebih dahulu karena nasi kita yang tak cukup. dan beberapa lagi yang tak usah ku ceritakan. 

And the least i can’t forget,  perjuangan menapaki dewi anjani. Aku berani menjamin, tanpa bantuanmu aku tidak akan  sampai puncak. sudah hampir nangis karena gak kuat tapi kau selalu bisa menyakinkanku untuk terus melangkahkan kaki ini.  percayalah, langkah terberat sejauh ini adalah langkah menuju anjani. Dan aku yakin dengan menolongku, langkahmu berkali lipat juga terasa berat, dan terima kasih yang teramat tidak mengeluh sekalipun.

Once again, you made me untouchable,  perjalanan pulang melalui Senaru. Seperti biasa, saat turunan aku rentan sekali terjatuh,  ini terbukti, beberapa kali aku terjatuh sewaktu menuruni Hutan Senaru diperparah dengan kondisi kakiku yang sudah sangat lelah berjalan sangat jauh yang kemudian mengurangi kecepatan langkah sehingga membuat aku selalu tertinggal dari mereka. 

Terima kasih karena selalu menungguku, mengikuti ritme langkahku yang pelan itu. tidak bisa dibayangkan, perjalanan itu tanpamu di tengah Hutan lebat senaru yang katanya banyak hantunya.

Aku selalu bersyukur karena disetiap perjalanan yang ku lalui, selalu dikelilingi orang baik yang siap menolong dan memaklumi semua sifatku, dan kau termasuk dalam orang-orang tersebut.

Aku menulis ini, di hari ulang tahunmu. Genap saat kau berumur 22 tahun.  Perjalananmu masih sangat panjang, semoga kau selalu terberkati disetiap perjalanan hidupmu, semua doa yang kau pinta di kabulkan olehNya, berbahagialah selalu seperti saat itu, aku melihatmu tanpa keluh sedikitpun.

Dan Sampai  bertemu di perjalanan – perjalanan untuk menapaki pucuk – pucuk tertinggi, Vielby.

PS : seperti yang ku bilang, karena ini hari ulang tahunmu jadi semuanya tentang pujian, yang kritiknya disimpan dulu. semoga kamu tidak melambung tinggi setelah membaca ini karena jatuh itu rasanya sakit. btw, kita gak ada foto berdua yak? yaudah nanti di gunung lain, kita harus berfoto!

dps, 27 Jan 2015.


CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment