Dahulu, kaki
ini pernah menendang perutmu, kaki ini pula
pernah kau kecup mesrah, menjaganya agar tetap hangat dari dinginnya rumah
kita.
Dahulu, kaki
ini sering sekali terluka karena cerobohnya diriku melangkahkan langkah,
Dahulu, kaki
ini sering sekali sakit karena tak kuat dengan dinginnya cuacaa, dan itu sering
membuatmu kwatir,
Kini, Kaki ini
telah berjalan jauh pergi meninggalkanmu, mencari jalannya sendiri,
Kini, kaki ini sudah bisa meniti dan menitah garis
alam yang jauh dari pijakanmu.
Dan kaki ini
semakin membuatmu kwatir, lebih daripada saat aku terjatuh karena berusaha
memanjat lemari di rumah,
Bahkan
karena kaki ini, kau pernah ku buat menangis. kau menangis saat aku tak ada
kabar karena keinginanku membawa kaki ini menapaki tapak titik tertinggi dalam
hidupku, kau kwatir karena kondisi kaki ini yang sering membuatku terjatuh
terlebih di tempat yang tak pernah kau sangka akan ku jadikan tujuan..
Ibu, Kaki ini
sudah membawaku pada tempat-tempat yang menakjubkan, yang mungkin kau sendiri
belum pernah melihatnya,
Walaupun Kaki
ini lemah dan berukuran kecil, tapi kau menanamkan mental yang kuat dalam diriku, sehingga membuat
ia selalu sanggup membawaku pergi jauh.
Ibu, masih
banyak tempat yang ingin ku lihat, mungkin lebih jauh dari jangkauanmu,
Aku akan
berlari mengejar yang apa yang ku mimpikan,
Aku akan
terus melangkah, sampai aku merasa cukup untuk tidak melangkahkan kaki lagi,
Tapi percayalah,
salah satu impian terbesarku, adalah melangkah kaki ke tempat yang jauh dengan
pemandangan yang membuat mata takjub, berdua.. agar kau tau bahwa dunia ini
terlalu luas bu, lebih luas dari apa yang telah kita baca di buku-buku.
kemanapun kaki ini pergi, tujuan akhirnya hanyalah satu : kembali ke tempat yang
selalu menunggu kepulanganku, tempat yang ku sebut rumah, di mana ego dewasaku mulai malu-malu
untuk meminta dekapanmu, dan aku tahu kau akan tetap selalu memarahiku berpergian jauh
sendirian, sebanyak apapun aku mengenal dan melihat dunia.
0 comments:
Post a Comment