pertemuan terakhir, di bulan July


Hanphone ku bergetar subuh dini hari, aku melihat dengan setengah sadar ke layar handphone itu, nama yang sangat ku kenal, tapi karena rasa kantuk yang begitu menyerangku maklum saja aku baru bisa terlelap pukul 4 subuh sehabis orang rumah sahur karena itu aku mengabaikannya.

Pagi sekitaran pukul 8 aku bangun dan melihat handphoneku, benar itu darinya. Ada beberapa miscall dan sebuah sms. “kalau masih boleh. Aku mau telfon. Penting. Maaf ganggu”. Aku sontak kanget, ku fikir tadi subuh aku bermimpi mendapat telvon darinya ternyata itu bukan mimpi. Firasatku sangat tidak enak, semacam ada rasa resah dan gelisah yang aku rasakan. Aku langsung meng-sms dia “ada apa? Kamu baik-baik saja kan?”. Dia baru menelvonku sekitar pukul 10 pagi saat aku di Gereja. 

Setelah pulang gereja, aku baru mendengar bahwa dia kena musibah, semua barang-barang berharganya hilang kecuali TV, itupun karena Tvnya sedang di service. Ah ketika aku mendengar itu  aku jadi lemes membayangkan kondisimu, antara ibah, kasihan, kwatir. Baru sebulan lalu kamu tertimpa musibah dan sekarang terjadi lagi? What’s wrong with you? Yah kita tak akan pernah tau musibah apa yang akan menimpa kita esok hari, karena itu kamu harus bersabar. Seperti biasa jika kamu ditanya keadaanmu, kamu selalu menjawab “baik-baik saja” meskipun kamu sedang tidak baik-baik saja.

Setelah aku pulang gereja, kita sempat bertemu. Akhirnya setelah sekian lama kita tak pernah lagi berbicara dari mata ke mata. Siang itu terjadi lagi. Dengan wajah yang seolah kamu baik-baik saja kamu menghampiriku, bahkan wajahku saat itu lebih kwatir dari pada wajahmu. Kamu menceritakan kronologis kenapa kosanmu bisa kecurian, tanpa sengaja aku menyntuh tanganmu, dan kamu kesakitan setelah ku lihat ternyata tanganmu terluka. Kau bilang itu terkena kawat saat mencontohkan pencurinya masuk kedalam kosanmu. 

Aku jadi semakin kwatir, tapi kamu selalu bilang jangan kwatir, kamu baik-baik saja. Setelah obrolan yang cukup panjang, kita mulai lagi membahas sesuatu yang sebenarnya tidak perlu dibahas lagi. 

“kau semakin jelek,item lagi, ah baru berapa minggu aku gak urus udah gini”  ucapmu..
“ih ini karena abis ngebolang anterin temenku jalan-jalan jadi item deh” belaku ..
“udah makan?” tanyamu lagi
“belummm” jawabku singkat
“kan kalau gak ada aku, mana bisa makanmu teratur” ucapnya dengan sedikit meledekku
“ihh rese’ nanti juga makan kok, yeee”  balasku 

Obrolan-obrolan yang seolah mengatakan aku tak bisa apa-apa tanpa dirinya ini membuatku sedikit geram. Pada saat aku berdiri dia menarikku. haappp maka jatuhlah aku dalam pelukannya. Pelukannya masih hangat, masih seperti dulu, yang berubah dia sekarang makin kurus.

“kamu kurusan yah?” tanyaku ..
“iyaaa kan puasaa jadi kurus lagi deh” sambil menepuk-nepuk perutnya
“puasa aja tiap hari supaya kamu kuruss lagi” ucapku setengah tertawa
“maunya sih gitu, eh kamu ganti shampo kan?” tanyanya lagi
“nah lohh kok tau?” aku kaget kemudian mencium rambutku
“iyaa taulah jek, kamu juga ganti bedak sekarang, tapi aku lebih suka wangi bedakmu yang sekarang ketimbang dulu” jawabnya penuh keyankin an
“haa? Kok kamu tau juga? Astagaaaaaaaaaaa” aku berdiri
“apa sih yang gak aku tau tentang kamu jek” dia berjalan mendekatiku
“ada, ini, hatiku” sambil memegang dadaku..

Kami tertawa bersama. Menertawai sesuatu yang sudah lama kami rindukan. Entahlah aku masih selalu saja bingung, dunia dan semesta senantiasa berkonspirasi mempertemukan kami dalam kondisi yang tidak pernah terencana.

Setelah itu, kami akhirnya pulang, tapi sesampai di parkiran, dia bertanya “kamu tidak lapar? Aku temenin yok” . lantas aku kanget, bukannya dia sedang sibuk mengurus urusannya itu.

 “boleh, tapi kan kamu puasa? Gak papa?”
“yaelah santai aja, yukkk”       
Aku berencana makan ditempat yang tidak terlalu jauh, tapi dia malah mengajakku bermain Bowling di salah satu Mall.
“maen bowling yuk, aku ajarin, nanti makannya di foodcort di mall itu aja”
“haa? Bowling? Baiklahhh pakk” aku mengikutinya dari belakang



Kami akhirnya ke salah satu mall yang ada tempat bermain Bowlingnyan sekaligus foodcortnya. Mall itu sungguh sangat ramai, aku sampai bingung mau kemana saking manusianya terlalu banyak. Kami mencari eskalator karena foodcourtnya terletak di lantai paling atas, dan yang paling dekat adalah tangga, akhirnya kami memutuskan naik tangga. Dia menarikku naik, aku sudah sangat lelah dan dia  masih saja terus menarikku. sampai di lantai teratas kami mencari makanan, dengan nafas yang masih terengah-engah, akupun memakan makananku di depan dia yang sedang berpuasa. Aku sebenarnya ragu tapi kata dia tak apa, ya sudah.

Setelah makan, kami menuju tempat bermain Bowling yang tidak jauh dari situ. Tempatnya sepi mungkin karena hari itu siang hari dan bulan puasa. Aku yang tidak tahu menau bermain Bowling ikut saja apa katanya. Disuru pakai sepatu yang mirip dengannya dan ternyata itu berguna karena lantainya begitu licin.
Akhirnya setelah aku yang banyak tanya, kami memulai permainan, awalnya aku hanya diam saja melihat dia bermain tapi karena dia selalu menyuruhku untuk mencoba, baiklah aku mencobanya. Lempar bola pertama meleset, tidak ada yang jatuh satupun, begitupula lemparan kedua. Setelah berkali-kali mencoba akhirnya ada perubahan, aku bahkan 2 kali strike. Walaupun 1 game berakhir dengan pemenangnya tetap dia setidaknya scoreku beda tipis lah untuk pemula. Aku ingat yang main Bowling saat itu cuman kami berdua, pegawainya sibuk melihati kami, mungkin dia pikir kami ini sedang pdkt maklum siang-siang main Bowling. Hahhaa

Sepulang dari situ, dia mengantarku ke tempat kami tadi bertemu. Aku pamit dan menyamlim tanganya. dia tersenyum dan berkata “kamu baik-baik yah, sampai bertemu lagi” aku hanya membalas senyum kepadanya.

Itu pertemuan teakhir kita bukan?
Yah setidaknya untuk bulan July. 

aku tahu musibah yang kamu hadapin di Bulan ini begitu berat, ku harap kamu tetap baik, bukan hanya sekedar ucapan dibibirmu yang selalu mengatakan kamu tetap baik..

Percayalah apa yang telah hilang, seseorang atau sesuatu sekalipun Tuhan akan menggantinya dengan lebih dari yang telah hilang itu. dan jika sudah diganti, jagalah dengan baik, seperti kamu menjaga dirimu sendiri.
God Bless You..

Sampai bertemu di Bulan Agustus dengan cerita dan kondisi yang sudah berbeda ..........

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment