dini hari dalam keadaan
dingin, aku belum terlelap, dan masih terjaga.
Hari
ini aku mengunjungi tempat-tempat yang terakhir ku kunjungi berdua denganmu.
Sebenarnya aku sudah tidak ingin ke tempat – tempat itu lagi. Tapi apalah
dayaku, aku harus mengunjungi tempat-tempat itu lagi dengan alasan yang sudah
berbeda. damn! Semua ingatan
tentangmu kembali menyerangku. Sial, sekuat itukah kamu?!!!
Hampir
disemua titik di kota ini, punya rekaman tersendiri tentang aku dan kamu. dan sekarang aku
mendatanginya dengan hati yang begitu melemhakanku. Setiap aku mengunjungi
tempat yang dulu pernah ke tempat itu bersamamu, aku lebih banyak diam kemudian
mengingat semuanya. Bukan rasa sakit tapi lebih ke arah rindu yang ku rasakan.
Tapi aku harus memahami bahwa semakin waktu berjalan semakin banyak hal yang
akan tertinggal dan untuk membawanya pulang cukup dengan mengingatnya dalam
bentuk kenangan.
Kenapa kita membuat kenangan
yang begitu banyak?
Apa kau sendiri sanggup
melupakan segalanya? Ku rasa kau masih sepertiku.
Sulit tapi harus. hidup akan terus berlanjut akan
lebih banyak lagi tempat dan ingatan yang akan kudatangi. Aku sudah siap, kali
ini aku tidak akan lari atau pura-pura tidak peduli, aku akan mengingat
semuanya. Bahkan aku akan menikmati setiap kenangan yang kian menyerang itu.
dalam bentuk cair, padat, udara atau apapun hahaha.
Bagaimanapun
keadaannya, sekuat apapun ingatan itu aku akan tetap berdiri di tempatku,
tempat yang akan ku tapaki setiap harinya. Hingga suatu ketika aku akan tiba di
tahap hanya mengenang tidak ada lagi rindu yang menyerang.
.....
Dini
hari, aku kedinginan hebat setelah kehujanan yang tak kalah hebat pula..
benar-benar dingin, sampai hampir membekukan tubuhku, andai saja dingin ini
bisa membekukan hatiku, aku akan sangat bahagia. Lihatlah, dingin-pun
mengingatkan ku kepadamu. Kau tahu kan aku sangat tidak suka kedinginan, bahkan
dalam keadaan setengah sadarpun saat aku kedinginan kau bisa merasakannya dan
dengan spontan merangkulku.
Terkadang
aku harus membiasakan, terkadang aku harus melawan, terkadang aku harus
menikmatinya sendiri, semua tentangmu yang berhubungan dengan apapun itu . Karena Suatu hari kita hanya akan menjadi
memori bagi sebagian orang, begitupun dirimu.
Selamat Sahur, semoga puasamu
full sebulan ini. maaf hanya bisa mengucapkan melalui tulisan ini, itupun ku
harap kau tidak membaca tulisan norak ini.
Dan
aku tahu kamu tidak akan menjadi seperti aku yang hanya bisa menulis dan menyembunyikan
semuanya dengan rapat.
Semoga Tuhan
selalu menjagamu (:
0 comments:
Post a Comment