kapan aku bisa berhenti menulis tentangmu? saat seseorang yang lebih penting hadir menggantikan 'kau' ditulisan-tulisanku selanjutnya. kelak.
Aku selalu berfikir, bahwa kau memang akan
terus seperti itu. kau tidak akan berubah sedikitpun sampai sesuatu yang hebat
menyadarkannmu. Maaf, yang hebat itu bukan aku, karena aku hanya biasa bahkan sangat biasa. karena itu aku belum bisa menyadarkanmu.
Kau yang justru sangat hebat karena selalu merasa lelah dengan semua permainanmu ini,
tapi kau selalu melanjutkannya, mungkin kau punya cadangan kekuatan yang banyak. Kau selalu hebat karena selalu berhasil
membuat seseorang melupakan dan memaafkan semua kesalahanmu begitu saja, dan kau selalu hebat
karena bisa memenangkan hati wanitamu meskipun kau curangi berkali-kali. Ini hebat
bukan? Atau malah terlalu jahat? Ah hebat dan jahat beda tipis ternyata.
Aku lelah bahkan muak dengan semua rayuan
sesatmu yang selalu membawaku pada jalan yang dari dulu tidak harus ku tapaki
ini. aku merasa logikaku benar-benar lumpuh karena harus jatuh berkali-kali
pada dirimu. Kau punya mantra ya? mantra apa? Bisa ajarkan kepadaku?
ayolah, berhentilah bermain-main dengan
semuanya. Kita sudah bukan anak kecil lagi yang suka bermain-main. Bagaimana bisa
kau menemukan cinta sejatimu, jika kau terus bermain seperti ini? Kau membuang
banyak waktu, dan menyita waktumu hanya untuk menentukan siapa yang bisa bertahan memaklumi sifatmu itu. ah kau payah!
Sebenarnya, apa lagi yang kau cari ? Mencari wanita
yang bisa menerimamu apa adanya dan memaklumi semua sifatmu? Atau wanita yang
dengan setia menerimamu kembali meskipun kau sakiti berkali-kali? Atau bahkan wanita yang mau menemanimu kesana kemari dalam suka maupun duka meskipun kau bohongi
berkali-kali? Seperti wanita apa lagi yang bisa membuatmu betah dan berhenti
bermain-main? Apa harus menunggu Tuhan yang menengurmu? Berhentilah sebelum
penyelasan menghampirimu. Sebelum kau kehilangan semuanya. yah, mungkin kau
tetap seperti ini karena kau belum merasakan
yang benar-benar sendiri karena ditinggalkan? Barangkali.
ingatlah, apa yang kita tabur itu yang akan kita tuai.
sekali lagi, aku hanya bisa berdoa untuk semua kebaikanmu.
karena aku masih mau melihatmu menjadi pria baik walaupun bukan priaku lagi.
Tuhan memberkatimu.
sekali lagi, aku hanya bisa berdoa untuk semua kebaikanmu.
karena aku masih mau melihatmu menjadi pria baik walaupun bukan priaku lagi.
Tuhan memberkatimu.
0 comments:
Post a Comment