kisah(ku) ini RUMIT (!!)


Aku selalu tidak mengerti dengan apa yang terjadi dalam hidupku, akalku tidak mampu menembus maksud Tuhan mengizinkan semua ini terjadi. Tapi aku berusaha untuk mengerti dan menerimanya. Tuhan selalu memberikan yang terbaik meskipun jalan untuk mendapatkan itu sulit.

Saat aku ke Bogor, aku bertemu dengan orang-orang hebat dan luar biasa. Aku banyak banyak berdiskusi dengan mereka, entah itu mengenai Hukum, politik, kampus, Bali,  sampai ke pasangan hidup.

Ketika banyak yang menceritakan tentang pasangan hidup mereka. Aku hanya diam. Aku hanya terdiam mendengar semuanya. Perjalan hidup menentukan pasangan hidup memang tidak semulus yang ada di FTV-FTV romance termasuk perjalan kisah pencarian tulang rusakku. Selalu rumit. Tapi dengan kisah yang rumit itu aku mampu membetuk hati dan mentalku  menjadi kuat untuk menghadapi kerumitannya.

Kisah Sahabat se-perjalanan

 “Nanti jika aku yang seperti ini, kembalikan semua omonganku ini kepadaku” ucapan yang masih ku ingat yang ku lontar kan kepada sahabatku.

Aku pernah sangat marah mungkin lebih ke perasaan kecewa ketika  aku tahu salah seorang sahabatku tidak mengindahkan kata-kataku. Dia lebih memilih apa yang hatinya mau. Dia bahkan menutup telinganya dari semua omonganku dan orang. Dari awal ketika aku tahu dia lagi dekat dengan pacarnya itu yah sekarang sudah mantannya aku sudah memberikan dia peringatan bahwa “dia berbeda dengan kita dan jangan memulai sesuatu dengan menyakiti orang lain”  hubungan mereka itu menyakiti 3 orang sekaligus dan aku kenal ke 3 orang ini. makanya ketika kabar ini sampai di telingaku, aku hanya diam, dan diam adalah bentuk kekewaanku. Karena masalah ini kemudian  menciptakan jarak antara aku dan dia. Kami jarang bertegur sapa. Dia tidak pernah bercerita lagi mengenai mantannya itu. begitupun aku. Kami seperti tidak saling mengenal satu dengan yang lain. Tapi Hubungan itu bertahan singkat tidak sampai sebulan aku mendengar mereka putus. Putusnyapun karena dia menyadari bahwa dia terlalu terburu-buru mengambil keputusan dan banyak lagi. Kami sempat terlibat obrolan panjang mengenai mengapa dia memutuskan pacaran, bagaimana prosesnya, sampai alasan dia memutuskan pacarnya itu. dia sangat menyesal. Dan bagi dia jika ada hal yang harus dirubah didalam hidupnya, dia tidak mau berpacaran dengan mantanya itu. sepenggal kisah ini ku tuliskan di sini untuk menjadi refensi untuk persoalam hidupku belakang ini.

Aku pernah sangat marah ketika aku tahu dia tidak mendengar kata-kataku dan mengambil langkah gegabah .

Aku pernah begitu kecewa karena melihatnya bahagia diatas sakit orang lain.

Bahkan aku yang meminta secara personal kepada salah satu temanku yang disini disakiti karena perbuatannya.. aku melakukan ini bukan karena mencari simpati tapi aku tahu rasanya seperti apa. 

Dan sekarang, posisinya terbalik. Dunia membalik semuanya ke arahku. 

Aku sangat tidak menyangka akan terlibat dalam hal seperti. Padahal dulu aku yang berkoar-koar berkhotba  ketika temanku mengalami ini, yah sekali lagi ketika kita tidak merasakannya kita akan sangat mudah berkata-kata. Seolah semuanya gampang, segampang kita mengucapkannya.

*****
Semua Berawal dari hari itu, dengan segala kelelahan yang menyatu ditubuhku, aku terduduk di tangga student center, aku lelah ,benar-benar lelah dan lemas karena berbagai kegiatanku.. seseorang yang aku kenal kemudian lewat menghampiri ku, “kak mau kemana?” tanyaku dengan muka yang datar..
“mau ke nusa dua viesta, mau ikut?” jawabnya sambari menuruni tangga..
Dengan spontan “aku ikut dongg kak”, tanpa harus berfikir apa yang akan terjadi setelah itu..

Aku memutuskan ikut karena itu hari terakhir Nusa Dua Viesta dan aku belum sempat menghadirinya sama sekali...  dan sedikit nekad aku memutuskan ikut dengan orang yang sama sekali tidak ku tahu seperti apa, aku tahu orangnya tapi tidak mengenalnya begitu jauh. “yah semoga dia bisa diajak ngmong karena perjalanan jauh ini akan sangat membosankan ketika dia orangnya pendiam” ucapku dalam hati.

Ternyata orangnya suka ngomong dan sepanjang jalan kami ngobrol, dia orang yang bisa mencairkan suasana, dan bisa dengan mudah mengakrabkan diri dengan seseorang yang baru dia kenal, itu kesan pertamaku kepadanya ..
Sampai di Nusa Dua Viesta, aku menemaninya untuk liputan walaupun acaranya hampir selesai tapi setidaknya kami bisa melihat closing ceremoy yang mengangumkan..
Setelah liputan dan acaranya berakhir, dia menyerahkan 1 kupon gratis untuk makan,tapi karena stend makanan sudah banyak yang tutup kami hanya makan burger dan segelas Milo, waktu itu kami masih sempat ngobrol sebelum balik ke Denpasar, membahas masalah organisasi tempat kami bernaung..

Waktu kami asik ngorol, salah seorang temannya datang menghampiri dan sempat bertanya “itu siapa ? temen apa temen?” dia hanya tersenyum tanpa menjawab iya ataupun tidak..
Kurang lebih setengah jam lebih kamipun beranjak pergi meninggalkan tempat dan kembali ke Denpasar, tapi dia justru mengajakku lagi untuk makan, karena dia lapar dan dapat Vee dari pekerjaannya itu..

akhirnya kami mampir makan di KFC Jimbaran yang tidak terlalu jauh dari Nusa Dua.. setelah makan dan ngobrol kami pun pulang, waktu itu sekitar pukul 23.00 lebih sampai aku sampai di kasurku..........

kejadian yang tidak pernah terencana, pertemuan yang tidak pernah terfikirkan, kebersamaan yang tidak terduga menajadi awal perjalanan dari kisah yang rumit ini.
Petemuan itu berlalu begitu saja. Aku kembali dalam aktivitasku, dia kembali ke dalam hidupnya. Awalnya perasaanku biasa saja bahkan sangat biasa. Aku hanya menganggap dia kakak seniorku yang tanpa sengaja terlibat dalam malam yang cukup panjang. 

Perlahan semuanya tampak tidak biasa, pertemuan-pertemuan  kami sering terjadi karena urusan organisasi. Ada yang beda dalam gerak geriknya itu terlihat dari  dia yang selalu menggangguku dengan gombalan-gombalan jitunya, dia selalu melihatku untuk waktu yang lama, dia selalu datang disampingku ketika kursi diseblahku kosong,  akupun goyah dan sedikit  menaruh perhatian untuk setiap sikapnya, aku berfikir mungkin dia ke semua cewek seperti itu suka gombal dan merayu sesukanya tapi setelah aku amati sepertinya yang selalu di gombal itu hanya aku,  yah namanya juga wanita lemah dipendengaran, kadang-kadang aku menahan diri mendengar gombalanya itu. aku berusaha tidak cepat menyimpulkan kalau dia memang manaruh hati kepadaku, jadi aku bersikap biasa sampai ketika dia tiba-tiba sms “hy jack” hahahha sumvah menn aku kaget banget waktu dia sms gitu antara percaya atau  tidak, yah berfikir positif mungkin dia ada perlu kali dengan aku.. eh setelah smsan ternyata dia nagajak jalan, ya udah karena aku suka jalan –jalan aku terima aja ajakananya.

Waktu itu kita ke tanah lot, rencana mau ngeliat matahari terbenam tapi ternyata sunsetnya tidak sebagus banyangan, diawal dan akhir kami di Tanah Lot, dia sempat berkata “jack, nanti aku ngilang bentar yah” aku pikir dia akan ngilang beneran, ternyata dia mau Shalat, waktu itu dia masih canggung dalam banyak hal terhadapku.  Itu pertama kalinya aku menungguinya untuk Shalat.

Dijalan pulang, kami terjebak macet yang parahnya mintaa maaf, kejebak dijalan yang jaraknya cuman 500M dengan menempuh waktu kurang lebih 2 jaman, itu pengalaman yang lumayan tidak bisa terlupakan apalagi terlalui dengan orang yang saat itu belum aku kenal sepenuhnya, hahaha :D

Tanah Lot dan Kemacetan adalah episode kedua dalam kisah kami, episode kedua yang menjadikan awal perasaan kami mulai ada, semakin dipupuk dan semakin tumbuh kemudian berbuah.

Aku ingat pertama kali kami berdua galau bereng di tempat makan “Solaria”, galau sampai gag kerasa  udah meghabiskan berjam-jam hanya untuk berbicara masalah hati masing-masing. terlebih dia mengungkap apa yang dia rasakan, Saat mendengar itu, perasaanku belum sebesar pada saat aku menuliskan ini, mungkin saat itu hanya sebatas nyaman dan penasaran. Namun justru setelah dari tempat itu, keintensitas kami bertemu justru semakin bertambah, bahkan pada saat kami lagi sibuk dengan kegiatan masing-masing kami selalu menyempatkan diri untuk bertemu walau hanya beberapa saat saja. 

Seharusnya aku mengatakan tidak ada jalan ketika dia meminta jalan. Seharusnya aku mematikan benih itu bukan malah menyiramnya. Seharusnya, aku mundur atau menjauh sejauh mungkin saat dia berjalan mendekat. Seharusnya aku menyumbat telingaku dari perkataan-perkataan manisnya. Seharusnya aku segera pergi ketika dia datang dalam hidupku. TAPI, aku terlalu mengikuti hatiku. jadi ketika sekarang aku merasakan sakit, itu adalah konsekuensi  sakit dari jatuhnya cinta itu sendiri..

Semakin kesini semakin hari semuanya semakin di luar kendali, perasaanku semakin tidak bisa terkontrol, semakin besar dan hampir mengalahkan logikaku lagi. Dan untuk kesekian kalinya aku berperang dengan perasaanku sendiri, mencoba meyakinkan bahwa aku tidak boleh bersama dia, karena alasan yang sangat jelas, 3 alasan kenapa (mungkin) kami tidak bisa bersama : 1. Dia (masih) mempunyai seseorang dan ini masalah Terbesarnya. 2. Kami tidak seiman dan ini masalah Terberatnya 3. Kami satu organisasi dan ini masalah Lainnya.. banyakan? Bukan cuman 1 tapi 3! Aku kemudian bermain dengan perasaan dan logikaku, otak yang selalu membujuk hati ini agar bisa menerima semuanya, tapi Hatiku ini tidak bisa diperintah, dia akan melalukan apa yang dia rasakan. Dan hatiku selalu menang.


Perbedaan.
Kami berbeda. Perbedaan itu indah tapi susah untuk menyatukannya. Walaupun kami sejalan tapi jika tujuan kami berbeda, bukan kah itu sia-sia?

Jika ditanya mengenai cinta beda agama jelas aku orang yang sudah punya segudang pembenaran akan itu. karena Aku hidup dalam perbedaan. Dibesarkan untuk menerima perbedaan. Papa dan mamaku bertemu dan menjalin kasih juga dalam keadaan berbeda. Dengan cinta dan kasih dari papaku akhirnya mamaku mengiklaskan mengikuti jalan  papaku. tapi  Aku tak mau punya suami seperti sosok papaku karena dia tidak bertanggung jawab. Dia meninggalkan mamaku begitu saja disaat mamaku sudah berkorban segalanya termasuk kenyakinannya hanya untuk lelaki sepertinya. Tapi sangat aku bangga mempunyai mama sepertinya, dia hebat bahkan sangat luar biasa. Dia melanjutkan perjalananya seorang diri, perjalanan yang asing baginya tanpa bantuan dan tuntunan dari seseorang yang menariknya ke jalan itu. dia terus berjalan sampai akhir. Dan dia berhasil.

Ini berhimbas padaku, aku kembli dibesarkan dalam keluarga yang setiap tahun tidak merayakan Natal tapi merayakan Idul Fitri. Dari SD-SMA rumahku menjadi salah satu tujuan open house ketika lebaran tiba. Semua temanku tahu dan mereka mengerti. Aku dari kecil sangat jarang makan makanan yang tidak dibolehkan berada dalam rumahku. Padahal itu enak. Hahaha

Waktu aku kecil, ibu dari mamaku alias nenekku sering mengajakku ke rumah ibadahnya, sampai aku SMP itu sering kami  lakukan. Tapi bukan berarti aku kehilangan identitasku. Aku tetap berada pada jalanku. Jalan yang ku tempuh seorang diri pula. Mamaku dengan kemampuan yang seadaanya tentang jalan itu tidak mampu mengajarkanku secara tegas tentang jalan itu. aku seorang diri mencari jati diriku. Walaupun aku mempunyai seorang kakak, tapi umur kami berbeda jauh dan kami tidak tinggal bersama untuk waktu yang lama. Dia ditempat orang tua papaku dan aku tinggal bersama mamaku ditempat orang tua mamaku.

Aku iri bahkan sangat iri kepada teman-temanku yang menghias pohon natal dan merayakannya bersama keluarganya, ke rumah ibadah bersama keluarganya, diajarkan untuk begini begitu dalam menghadapi hidup. Sedangkan aku? aku seorang sendiri, merangkak, belajar berdiri, berjalan, berlari, mempertebal, membuat lapisan kekuatan  dan memupuk Imanku. Dan Puji Tuhan, justru karena  itu membentukku menjadi bukan seorang manusia yang hanya beragama tapi manusia berTuhan. 

Hidup terus berlanjut, dan aku masih bergelut dan hidup dalam perbedaan. Takdir membawaku ke Bali untuk menuntut ilmu. Pulau Dewata, Pulau seriu Pura dan Pulau Surga liburan. Di tempat itu aku tinggal dengan keluarga, dia  pamanku yang juga berbeda dengan aku, kemudian hidup di lingkungan yang juga berbeda dengan aku. Lingkungan yang menarik dan sangat unik untuk dipelajari. Aku sering bertanya pada mereka “kenapa begini, kenapa begitu?” karena bagiku hidup ini terlalu penuh dengan hal yang tidak ku ketahui.

Dan aku mencintai orang yang berbeda pula. Aku jatuh cinta pada orang yang salah kurang tepat itu dua kali dengan awalan huruf yang sama. Dia  yang mampu membuatkau tergila-gila pada pandangan pertama, membawaku pada dunia-dunia yang luar biasa kemudian seketika menghempakanku begitu saja. Kemudian aku bertemu lagi dengan seseorang yang kembali membuatku jatuh cinta tapi sayang dia membawaku pada jalan yang penuh dengan cobaan, penuh dengan hal-hal yang tidak mudah, penuh dengan ksiah memilukan. Dia juga berbeda bahkan sangat taat. Tapi Puji Tuhan dia juga bisa menerima perbedaan yang ada pada diriku. Terlihat dari dia sering mengingatkan ku untuk ke gereja, berdoa, dan saat teduh padahal dia sendiri tidak memahami esensi  saat teduh itu seperti apa. 

Aku tahu bahkan sangat tahu jika perbedaan dalam satu atap itu  tidaklah mudah. Aku tahu bahkan sangat tahu perbedaan dalam suatu hubungan tidaklah gampang. Bagaimana kau bertumbuh jika pasanganmu tidak bisa menemanimu bertumbuh? Cara apa yang kau pakai untuk merobohkan tembok yang kokoh menghalangi kalain itu ? kalian itu berbeda ideologi jelas tidak akan bsa disatukan! Yang sama saja belum tentu berhasil apalagi yang berbeda? Ahh terlalu banyak pertanyaan untuk hal ini. aku tidak mampu menjawabnya jika kalian selalu bertanya tentang hal itu.   

Lalu jika aku melemparkan perntayaan  juga seperti ini...
Jika Tuhan sudah menjadikanmu berbeda keyakinan denganku, apakah Tuhan juga akan menjadikanmu bukan milikku? Jika agama mengajarkan kebaikan, lalu mengapa agama mengharuskan perpisahan? Sedangkan pada dirimu ku lihat kebaikan? Jika harus bersama dia yang sama keyakinan tanpa cinta dan kasih sayang, apakah itu bentuk kebaikan ajaran agama? Tuhan kami sama-sama satu, kami hanya berbeda perantara. Bukankah  Tuhan penuh cinta dan kasih sayang? Kenapa kami dipisahkan karena perbedaan agama?  .... Apa kalian bisa menjawabnya? Tidak jugakan ? karena ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. 

banyak sekali pertentangan akan masalah “perbedaan” ini. dan sangat sering aku terlibat dalam obrolan serius maupun tidak serius dengan topik ini.
aku tahu memang alangkah indahnya jika kita berjalan seiring dengan tujuannya yang sama. dan jika kita berjalan dengan orang yang kita sayangi tapi berbeda tujuan itu tidak indah yah? kenapa? ah sudahlah.
................... Aku hanya bisa Berdoa saja semoga pasangan hidupku kelak orang yang bisa menemaniku berjalan dengan kualitas perjalanan yang baik untuk tujuan yang sama dan mulia.  Amin. 


Persimpangan.

Jangan berhenti dipersimpangan. Karena ketika kau berhenti artinya kau belum siap untuk menentukan apakah kau akan belok ke kiri, kenan, maju atau bahkan mundur. Jadi jika belum siap lebih baik tidak usah melakukan perjalanan itu.

Aku pernah dirampas. Aku sudah menggenggamnya tapi seketika aku dipaksa melepaskannya karena dia sudah mempunyai pemilik baru. Dan aku membesarkan hatiku ketika dia meninggalkanku dengan alasan mungkin dia lebih baik daripada aku, yah maaf aku memang tidak bisa menjadi terbaik. Aku merelakannya kemudian pergi meninggalkan semuanya. Butuh waktu yang cukup lama untuk menaruh hati lagi pada seseorang. Walaupun tidak sedikit yang mencoba menawarkanku  kebahagian dan bersamanya tapi entahlah tidak ada yang bisa yang bisa menarik perhatianku lebih, kemudian aku  melanjutkan perjalananku lagi sampai aku tiba disuatu titik, bertemu dengan dia. 

Dia itu biasa saja. bahkan ketika dia mendekatiku aku juga lagi dekat dengan seniorku. Seniorku lebih tampan dari dia. tapi menurutku semua hal yang ku harapkan ada pada diirnya, semua hal itu aku belum tahu apa. Ini yang menyebabkan dia bisa menarikku masuk dalam hidupnya. Tapi untuk bersamanya itu tidaklah mudah. Aku harus mengumpulkan tenaga dan menyiapkan hati lebih dari biasanya.  

Aku dengan berani menceritakan kepadanya sisi lain dalam hidupku yang sangat jarang ku ceritakan pada orang yang belum terlalu ku kenal. 

Aku dengan rasa bersalah memakan kata-kata yang sering ku lontarkan kepada teman-temanku bahwa aku tidak akan mencintai seseorang yang berbeda lagi, 

Aku dengan sabar menerima cemohan dari orang-orang yang tidak tahu cerita ini seperti apa.

Aku dengan iklas  menikam hatiku berkali-kali hanya untuk bersamanya. 

Aku dengan hati yang sudah siap  menerima kenyataan bahwa aku tidak akan pernah bersamanya.

Dan aku dengan sangat berani menungkapkan semua itu melalui tulisan ini.

dia pernah mengatakan “lebih baik diposisimu, daripada diposisiku, karena pilihanmu akan menyakiti dan kau harus memilih walaupun sebenarnya kau tidak ingin memilih” sebenarnya aku juga kasihan melihatmu seperti ini. berada dalam persimpangan yang kau tidak pernah tahu mau kemana,  sebenarnya kau tahu tapi kau terlalu berhati perempuan, sangat perasa. Sehingga kau takut menyakiti salah satunya. Aku sudah pernah bilang kan ”tidak semua pilihan menyenangkan semua pihak” tapi kau tetap mempertahan keegoisanmu. Kau tetap tidak mau menyakiti padahal dari awal kau sudah menyakiti mereka berulang-ulang kali. Kau sadar dan tahu itu tapi kau tidak mau merubahnya. Dan kau seenak hati mendorongku masuk dalam lingkaran ini. kau menarik dan melepaskan ku begitu saja. 

Dan saat ini, kau datang tanpa dosa memberiku janji lagi disaat aku sudah siap melepaskanmu. kau membuatku merasa orang terjahat karena ulahmu ini, aku jahat karna ada seseorang yang kau sakiti dulu untuk bersamaku. Aku atau kita yang jahat? Entahlah--
aku memang sakit ketika kau datang lagi memberiku harapan tapi sakitku berkali lipat ketika aku menolak kehadiranmu itu. 

Karma.
“Ingat jek, karma masih berlaku, hati-hati saja” ucapan salah seorang sahabatku.....

Menurtuku, Karma adalah apa yang kau tabur itu yang kau tuai. Mungkin posisiku ini menimbulkan banyak spekulasi bahwa “dia saja bisa melakukan itu padanya, kenapa kamu enggak” iya dia memang tega melakukan itu padanya dan tanpa rasa bersalah mengulangnya berkali-kali kepada orang - orang yang mengasihinya. dan peryataannya apakah aku juga akan mendapatkan itu?

Seperti yang aku bilang dikisah sahabatku, “jangan memulai sesuatu dengan menyakiti orang lain”  karena pasti kisah yang kau mulai itu akan berakhir dengan kisah seperti itu juga. ini terbukti kan? Lalu apakah kisah ku akan berakhir seperti kisahmu? lantas harus berakhir seperti apa lagi?  

Hatiku bahkan pernah mati karena dia menikamnya berkali-kali, sudah sangat banyak air mata yang ku keluarkan hanya untuk menangisi kisah memilukan ini,  tidak terhitung lagi kata yang ku ucapkan hanya untuk menjelaskan kisah ini, aku sudah tahu rasnaya  hidup tanpanya, aku sudah pernah belajar membencinya, aku sudah pernah mengusir dan menolaknya masuk kembali dalam kehidupanku lagi, aku sudah pernah melihat dia mencintai sesorang selain aku. aku sudah pernah tersiksa ketika diserang rindu dan kenangan. aku sudah tahu rasanya dirampas itu seperti apa. Yang seperti ini akan terulang lgi? Dan jika ini terjadi ini lagi, ini yang disebut karma ku?
Lalu kapan waktunya dia mendapatkan karmanya? Kenapa hanya orang-orang yang dengan tulus menyayangi yang selalu mendapat karma?  Dia sudah terlalu banyak menabur, kenapa dia belum menuainya? Kenapaaa dan kapaaan?  jadi, sebenarnya, prosedur karma yang seperti apa? Katakan padaku!!!!

Karma memang ada, aku percaya itu. sudah banyak orang –orang yang ada dalam hidupku mendapatkannya. tapi belum ada yang mengatakan kepadaku cara menolak karma itu sendiri. Semua hanya menerimanya tanpa tahu menghindarinya.

Mungkin karma itu ada karena Tuhan itu adil, dan aku yakin ada orang-orang yang selalu mendoakan agar ketidakbahagian menghampiriku. Begitulah kira-kira.

Tapi bagiku hidup ini pilihan dan  perjuangan. Aku akan memperjuangankan apa yang telah aku pilih. Jika, suatu hari nanti,  ketika aku mendapatkan “karma” karena telah merampas kebahagian seseorang, aku akan membaca tulisan ini dan tertawa sepuasnya. Rasa sakitnya juga tidak akan sebesar pertama kali aku merasakannya, setidaknya aku sudah pernah merasakan sakitnya seperti apa. Yah jika itu terjadi semoga aku dikuatkan menghadapi itu. semoga saja dugaanku ini salah.


Kisah cinta yang rumit dibumbui adegan-adegan dramatis. Memilukan.
Berbeda keyakianan, dipertemukan dalam organisasi yang sama dengan awal tidak terencana, terhenti sangat lama di persimpangan, karena bigung mau kemana kemudian membuat luka karena saling menyakiti dan disakiti  dan akhirnya melanjutkan perjalanan dengan tujuan  berbeda tapi mempunyai mimpi yang sama setelah banyak yang berdarah karena kisah ini. Beruntunglah kalian yang bisa jatuh cinta dengan sederhana, memulai hubungan dengan sederhana, menjalin hubungan dalam kesederhanaan untuk tujuan yang sederhana pula
  

 seperti matematika, 
rumusnya memang terlihat rumit 
tapi ketika kau tahu cara menyelesaikannya itu menjadi tidak rumit lagi------jf

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment