Senja kemarin
Senjaku senjamu
Senjamu senjanya
Senjanya senja
Senjaku senja
Senja dan mendung
Ingatkah kau?
Kita pernah dalam dekapan yang sama.
Kita satukan sudut pandang
Bawah langit
yang tak beda
Kemana lagi menjejakan langkah?
Ketika horizon hanyalah kamu
Kamu adalah kita
Kamu adalah kalian
Kamu adalah kamu
Iya kamu.
Kemana lagi ku harus bergerilya
Menuju cahaya?
Ketika kegamanang gulita mendera
Senja jangan lekas pergi.
Masih ada pantai gunung yang belum bersepadan.
Namun senja tetaplah senja,
Ia tak akan menjelma bahagia
Meski ribuan prosa tercipta
Ia tak beda nestapa
Ketika malam perlahan mengoyak senja.
Senja di telan mendung
Sampai padu padan laut
Laut tak jelas batasnya.
Kepada angin dan gemuruh
Akankah terubah menjadi satu elegi?
Kala matahari memicingkan mata
Dan senja datang ditiup.
Senja bermetamorfosa
Senja mulai habis terkikis
Namun doa tak pernah habis.
Kepadamu, batu yang tak utuh
0 comments:
Post a Comment