untuk perempuan yang sedang dirundung duka.
Aku mengenal seorang wanita yang hidupnya di tahun ini penuh
dengan duka yang tak kunjung reda, setidaknya untuk saat ini. Ia rapuh sekali.
Serapuh patahan ranting yang sudah menua.
Akhir tahun lalu menjadi bencana besar dalam hidupnya, Ia ditinggal
mati kekasihnya. Padahal belum terlalu lama mereka bersama. Bencana datang
tepat dipenghujuing tahun 2018.
Aku tau Ia tidak pernah membayangkan akan ditinggal
secepat itu oleh pujaan hatinya. Yang Ku tau, Ia malah membayangkan kehidupan yang
begitu indah selamanya, menua bersama dengan gambaran masa depan sesuai dengan
Idealisnya. Ia akan sangat bahagia meski Dia tau jalan yang mereka tempuh akan
begitu panjang.
Tapi sayangnya Tuhan berkehendak lain, mereka terpisahkan
oleh hal tak bisa dinegoisasi. Kematian adalah pintu yang begitu nyata untuk kesedihan yang
tedalam.
Aku tidak mengenalnya begitu dalam tapi aku tau apa yang dia
sukai dan tidak sukai.
Ia tak mudah jatuh cinta, bertahun-tahun Ia selalu bungkam
soal cinta, banyak laki-laki datang menghampiri tapi Ia seolah tak pernah
menganggap laki-laki itu membawa cinta, baginya semua adalah kawan. Sampai
kekasihnya datang memberinya sebuah kehidupan baru. Hidupnya berubah, penuh
warna bak pelangi sehabis hujan. Meski jarak yang kian memisahkan, Ia selalu tau bahwa akan mampu melewati jarak yang merentang itu. Tapi lagi-lagi, Tuhan punya skenario lain.
semua berubah sekejap, memporak-porandakan hidupnya. Kehilangan yang begitu dalam dan sedih yang tak tau kapan berakhir.
semua berubah sekejap, memporak-porandakan hidupnya. Kehilangan yang begitu dalam dan sedih yang tak tau kapan berakhir.
Ia menyalurkan kesedihannya di media sosial, seolah memberi
tahu bahwa Ia begitu mencintai kekasihnya itu, padahal sewaktu mereka bersama jarang sekali membagikan kebahagiannya. Ia seolah menyimpan rapat menjadi
penikmat sendiri atas segala manis cinta yang Ia rasakan. Tapi Aku juga tau Ia tidak ingin dikasihani atau
dipandang menyedihkan karena kisah pilu itu.
Setiap Aku melihat apa yang Dia bagikan di media sosial,
kesedihan itu tersampaikan dengan baik. Aku ikut merasakan duka dan lara yang
Ia pelihara, Ia pupuk, bahkan Ia biarkan tumbuh mengakar di dalam hidupnya. Ia
selalu membuka kenangan-kenangan lama yang tersimpan rapat di dalam sana,
menceritakan dengan sangat baik betapa Ia mencintai laki-lakinya tapi tentu
saja semuanya dibungkus dengan perih yang tak pernah Kita tau kadarnya seperti apa.
Untuk seorang perempuan yang jauh di sana,
Aku tau, kesedihan itu mungkin tidak akan pernah berakhir
tapi kamu pasti tau kapan waktunya untuk segera meneruskan hidup penuh warna
kembali, tak usah buru-buru karena semua luka akan menemukan waktu pulihnya sendiri.
Semoga kamu selalu dikuatkan di malam panjang yang sunyi saat bayangannya kembali
memporak-poranndakan hatimu. Kenangan memang kadang terlalu kejam . Bersabarlah.
Dan Sampai jumpa yah Kamu, karena aku ingin sekali mendengar kisahmu
langsung. Semoga jalan ke
depannya dimudahkan dalam urusan apapun. Termasuk urusan melanjutkan hidup yang
lebih berat pasca bencana itu. Ku kirim peluk hangat dari sini untuk kamu perempuan
yang sedang dirundung duka. Percayalah, diujung lorong yang gelap itu, ada secercah cahaya yang menunggumu. Kamu hanya perlu terus berjalan.
with love.
seseorang yang kamu panggil- kak.