fullmoon itu tetap indah sekalipun kau melihatnya dalam kelelahan yang mendalam..
Lelah bahkan sangat lelah untuk Kemarin,
hari ini, besok dan besoknya lagi. Tubuhku ini memang sangat pengertian padahal
istirahat dan asupan makanan pun jarang ku beri untuknya. Terimakasih Tuhan
untuk segala kebaikanmu memberikan tubuh sehebat ini. ditengah perjalanan pulang dari semua kesibukanku, seperti biasa aku lebih banyak
melamun, tapi ketika sampai di lampu
merah aku melihat ke langit. Bulannya sangat indah. Indah, seindah cinta yang
baru bersemi. Langit bercahaya seterang hati yang baru menemukan cinta yang
baru.
Aku menyukai
bulan. Bahkan terkadang aku menitip rindu kepada seseorang melalui bulan. Setidaknya
aku dan dia atau mereka yang ku rindukan masih melihat bulan yang sama. Aku menitip
bisikan bahwa merindukan itu seperti bulan yang bersinar tanpa bintang yang
menemaninya. sendiri, terang, dan merindukan bintang.
Dulu,
selama aku belum di tempat ini, aku sangat jarang menyadari hari-hari dimana
fullmoon itu muncul. tapi Sampai disini semua orang
dari siang hari sudah membicarakan bahwa hari ini “Bulan Purnama” dan sebelum
malam mereka harus tiba di rumah untuk melakukan Sembhayang. bulan Purnama muncul setiap 20 hari.
Banyak
orang menyukai “fullmoon” karena bagi
mereka moment itu sangat indah dan jarang terjadi, bayangkan saja langit yang
biasa gelap tiba-tiba menjadi terang oleh cahaya bulan. bukankah itu indah? kalau tidak percaya, jika fullmoon lagi, keluarlah dari rumah, lihat ke langit, rasakan cahaya.
Berbeda untuk teman-teman
aku disini, makna bulan purnama itu bukan sekedar indah atau terang. Bulan Purnama
bukan saja malam terang di mana banyak orang bersembahyang. Tetapi juga membawa
pesan simbolik, di mana semua kegelapan malam diterangi cahaya bulan dari
langit. Bila boleh jujur, kehidupan berisi banyak kegelapan. Dari kebodohan,
kebingungan, kemarahan sampai kebencian. Itu sebabnya, tujuan akhir perjalanan
spiritual disebut pencerahan “enlightenment”.
Ada kata cahaya “ light” di tengahnya. Ini
serupa dengan warisan spiritual tetua Bali yang mengkaitkan banyak kegiatan
spiritual dengan muncul dan lenyapnya cahaya. Itulah “mungkin” kenapa mereka
sangat memaknai ketika Bulan Purnama tiba.
Aku semakin
menyukai bulan ketika berada di sini. Entah cuman perasaanku saja tapi
percayalah “full moon will be so much more beautiful when you see it in Bali”. Di daerah asalkupun Fullmoon itu tidak seindah
ketika aku melihatnya di tempat ini. Walaupun memang bulannya sama tapi tanah
yang aku injak untuk melihatnya itu berbeda.
Untuk
malam ini, ada seseorang yang menyuruhku keluar melihat bulan, katanya bulannya
sangat indah. Aku hanya tersenyum sambari mengetik balasan pesan singkatnya “aku sudah melihatnya jauh sebelum kau
menyuruhku melihatnya, bagaimana di tempatmu apakah bulannya juga seindah di
tempatku?”
sewaktu menulis ini, tiba-tiba playlistku memutar lagu
"talking to the moon -Bruno Mars-"
0 comments:
Post a Comment