mungkin untuk si-baru


Ada yang datang, mengisi hati yang masih dalam proses pemulihan. Ada yang menyapa kembali setelah aku menutup hatiku hanya untuk  satu orang. Ada yang memberiku sentuhan baru setelah aku lupa bagaimana  caranya diperhatikan dan memperhatikan. ada yang mengetuk pintu ini lagi, dan aku mendengar ketukan itu.

Semua orang akan melewati tahap ini. sakit hati, berjuang untuk sembuh, pemulihan diri, sembuh, pulih, bebas dari luka itu, kemudian menyambut matahari baru. Aku pernah semua memasuki tahap ini. tapi bagiku, ini terlalu cepat.. aku benar-benar belum pulih bahkan terbebas dari semua ini. terlalu dini untuk memikirkan apa yang akan terjadi setelah semuanya ku alami.

Mungkin aku akan menyakiti satu hati lagi, menyakiti seperti yang sering ku lakukan dulu kepada mereka. Memberi mereka cahaya kemudian seketika menggelapakan segalanya. Dan sekarang aku merasakannya bukan? Merasakan yang seperti dulu ku lakukan kepada kalian. ini pembelajaran luar biasa,  jika memang tidak mau beli, jangan tanya harga kepada penjualnya, apalagi sampai menawarnya.
Akhir-akhir ini, aku merasakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang membuatku bisa tersenyum kecil ketika membaca pesan singkat, sesuatu yang mengharuskanku membawa charger HP atau meminjamnya kemana-mana, sesuatu yang membuat pulsaku cepat habis, sesuatu yang  meramaikan Insomniaku. Sesuatu yang berbeda. sesuatu yang baru. sesuatu yang masih hangat.

Aku takut menaruh rasa yang terlalu lebih, aku takut membuatmu terlalu berharap kepadaku. Aku takut kamu kecewa. Aku takut tidak bisa mengendalikan perasaan ini. aku berharap ketakutan – ketakutanku ini hanyalah perasaanku saja dan tidak akan menjadi kenyataan.

Bukan trauma atau tidak mau mencoba lagi, tapi ku rasa aku belum siap dengan segala hal yang mungkin itu. aku merasa belum selesai, masih ada yang tertinggal di-yang telah ku tinggalkan itu, luka di hati ini belum sembuh,  bagaimana mungkin aku mengisi dengan yang baru jika yang lama saja masih tertinggal disini? di hatiku.

Aku tidak akan memikirkan ini terlalu jauh, karena bagiku tidak ada jalan  yang mudah  menuju ke arah itu karena kita berbeda. lalu  ketika aku bertanya,  kenapa harus dengan yang berbeda lagi?  Sangat lelah berjalan dengan orang yang tidak setujuan denganku. Aku benar-benar sudah tidak sanggup harus memulai lagi dengan hal itu. membayangkan saja aku tak mau. Aku kapok dan tidak mau mencoba lagi. Semoga benteng ini tidak jebol untuk kesekian kalinya. 


Orang yang kurang tepat datang diwaktu yang tepat tapi saat hatiku sedang tidak tepat karena aku bukan orang yang tepat untuk orang sepertimu.

Orang yang kurang  tepat , aku sudah lama mengenalnya. Aku tahu dari pertama kali dia melihatku dia menitip salam kepada temanku. Aku tidak mengubris karena saat itu aku masih dengannya. Pertemuan-pertemuan tidak direncanakan kami sering terjadi dan jika bertemu dengannya aku tahu dia selalu mendekatiku dengan cara yang halus. Selalu dan setiap saat. Dia kurang tepat karena dia berbeda denganku. Setidaknya masih kurang tepat dari pada tidak tepat.

Waktu yang tepat, dia datang diwaktu yang benar-benar aku membutuhkan pengalihan fokusku dari hal ini, move on yang cepat adalah menemukan cinta yang baru. 

Hati ku yang sedang tidak tepat, aku belum sembuh, hatiku belum pulih, aku belum bisa membuka pintu ini untuk penghuni yang baru. Hatiku masih dalam tahap membersikan sisa-sisa rasa yang masih tertinggal itu. 

Aku bukan orang tepat karena disaat kamu memberiku cahaya baru, aku masih merindukan dia,  disaat kamu selalu mau tahu keadaanku, aku masih memikirkan dia, disaat kita bertemu , aku masih berharap yang ku temui itu dia, disaat yang sama  aku malah memberimu jalan padahal aku tahu kita tidak ada jalan, padahal aku tahu butuh waktu yang tidak sebentar untuk hatiku memilh penghuni baru. kamu salah orang, aku bukan orang yang tepat.


****

jika nanti aku ternyata jatuh cinta  lagi dan mau membuka hati kepadamu,  kau bukan orang yang kurang tepat lagi tapi orang yang tepat untuk melengkapi hati yang tidak tepat ini menjadi sangat tepat untuk kau isi. 

Dan Jika tenyata aku membuatmu kecewa, aku hanya mengatakan aku bukan orang tepat, carilah seseorang yang lebih tepat dari aku, yang bisa menyelesaikan masalalunya secara tersirat, tersurat sampai tuntas, yang pasti dia sejelan dan setujuan denganmu.

Apapun dan seperti apa itu nanti, ku serahkan kepadaNya, Dia tahu mana yang terbaik untuk semuanya, terbaik dengan segala yang baik. 

Kau seseorang yang mungkin hanya singgah,
kau seseorang yang mungkin mau menetap lebih lama,
kau seseorang yang mungkin mau melihatku sembuh dari luka ini,
kau seseorang yang mungkin akan membuatku menemukan setitik cahaya baru..
kau seseorang yang mungkin akan segera pergi..
kau hanya sementara seperti dia, mungkin..
atau kaulah orang itu, mungkin..
entahlah semuanya hanya mungkin...

mungkin? iiya, karena kita tak pernah bisa tahu seperti apa hari esok itu..............


mungkin ini kabar baik atau malah kabar buruk untumu..
yang jelas, aku dalam keadaan baik-baik saja saat menulis ini..
.........................
kabar baiknya adalah ini bukan kebohongan lagi.
kabar buruknya adalah aku menulis sesuatu yang benar-benar terjadi.

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment